tag:blogger.com,1999:blog-12248632147183407772024-03-14T10:22:12.301+07:00madinsyahadatulloh@blogspot.comMotivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-65602885102602941032013-01-14T14:16:00.002+07:002013-01-14T14:16:48.748+07:00Pujilah secara terang dan kritik secara sembunyi<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Dalam sebuah kelas IV di sebuah SD terdengar riuh,
para siswa sedang merayakan ulang tahun Guru kesayangan mereka. Beberapa anak
memberikan ucapan selamat, yang lain memberi kartu ucapan bahkan tidak sedikit
yang memberikan hadiah kepad sang Guru. Tidak disangka, seorang anak yang
berasal dari keluarga miskin memberikan sebiah bingkisan kecil sebagai ucapan
selamat ulang tahun kepada gurunya. Sebagai anak dari seorang buruh tani, tentu
teman-temannya bertanya dari mana ia mendapatkan uang untuk membeli bingkisan
tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Anak ini memberikan bingkisan di urutan terakhir,
sehingga seluruh temannya berteriak, “ Buka..buka...buka!”. Mereka meminta
kepada ibu guru untuk membuka karena ingin mengetahui apa isi bingkisan yang
diberikan kepada bu Guru, sekaligus untuk mengejeknya. Dengan tersenyum
perlahan-lahan, ibu guru membuka bingkisan yang diberikan sisiwanya tersebut.
Dari bingkisan tersebut, diambilnya sebuah parfum yang tinggal setengah isinya
dan disemprotkan ke tubuhnya. Setelah itu, diambilnya lagi sebuah kalung yang
kusam dan warnanya mulai pudar. Kalung itupun oleh bu Guru langsung dikenakan
di lehernya. Semua murid terdiam dan si anak yang memberikan kalung tersebut
nampak berkaca-kaca. Dengan tersenyum ibu guru mengatakan, “ Terima kasih
anakku, ibu suka dengan hadiah yang engkau berikan. ” Semua murid bertepuk
tangan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Setelah kelas bubar, si anak menghampiri ibu guru
dan mengucapkan banyak terima kasih bu guru mau menerima bingkisan darinya. “
Mengapa engkau memberikan parfum dan kalung yang kurang lengkap nak? ”, tanya bu guru dengan lembut. Si anak pun
menjawab dengan nada sedih, “ beberapa bulan yang lalu ibuku meninggal dunia. Barang-barang
itu adalah miliknya, aku sangat bahagia ibu guru mau menerima bingkisan yang
saya berikan. Saya merasa putus asa dan berfikir tidak akan melanjutkan sekolah
lagi. Saya ingin menjadikan itu sebagai kenang-kenangan buat ibu guru.” Si anak
pun menghela nafas panjang dan terlihat matanya mulai berkaca-kaca. “
setelah ibu guru menerima hadiah saya,
semangat saya seperti terlahir kembali bu, terima kasih bu guru”, tambah si
anak tadi. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Lima tahun kemudian bu guru tadi menerima surat
dari si anak yang memberi bingkisan tadi, “terima kasih bu! Saya saat ini sudah
menamatkan SMP. Semua ini karena ibu
pernah menerima bingkisan sederhana ketika saya kelas IV.” Terus sampai dia ketika lulus SMA mengirimkan
surat yang sama kepada Bu Guru tadi. Bahkan, 6 tahun kemudian ibu guru ini
menerima foto wisuda anak didiknya yang sederhana tersebut. Dibalik foto itu
tertulis, “ untuk ibu guruku tercinta. Baju toga ini adalah karena ibu pernah
menerima hadiah ulang tahun dari saya ketika kelas IV SD dulu, yang telah
memacu semangat saya untuk terus semangata dalam menuntut ilmu. Jika Alloh
menghendaki mohon do’a ibu guru saya akan melanjutkan ke jenjang doktoral. ”
Tanpa terasa air mata si ibu guru menetes terharu sekaligus bangga dan bahagia.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Memberikan
pujian kepada orang lain memang tidak membutuhkan biaya, namun banyak yang
lebih suka mencela dari pada memuji. Dalam konsep hubungan manusia dikenal
dengan 3P (<i>Penerimaan, Persetujuan dan Penghargaan</i>). </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i>Pertama
penerimaan, </i> seseorang akan meyadari
potensi dirinya jika keberadaannya di suatu lingkungan diterima secara optimal.<i><o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i>Kedua
adalah persetujuan,</i> kesulitan seseorang adalah menyetujui pendapat orang
lain yang berbeda dengan pendapat dirinya. Cara terbaik adalah menyetujui
terlebih dahulu sebelum melakukan perbaikan.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 36.0pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<i>Ketiga,
</i>penerimaan dan persetujuan kan memberikan penghargaan yang luar biasa
kepada orang lain. Sehingga sebenarnya kita sedang berinvestasi loyalitas orang
lain kepada kita ketika kita mampu menghargai apapun yang dilakukan. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-85024110743732419332012-02-14T08:29:00.001+07:002012-02-14T08:30:25.689+07:00SAAT YANG TEPAT UNTUK MENASEHATI<p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center">Kita mulai dari sebuah cerita, pada suatu hari ada seseorang bernama Abdul yang kehabisan bekal dalam perjalanannya. <span lang="FI">Uang yang ada di kantongnya sudah menipis, makanan dan minuman pun sudah tak ada lagi. Dia meminta bantuan kepada beberapa orang yang ditemuinya. Ada seorang penunggang kuda yang terburu-buru, si Abdul mencegat dan dengan bahasa yang sopan ia meminta bantuan. Namun, karena si penunggang kuda terburu-buru maka ia tidak dapat membantunya. Abdul harus menahan lapar lebih lama dech..... Sampailah si Abdul di sebuah rumah yang cukup bagus. Abdul tadi memberanikan diri untuk masuk ke dalam pekarangan dan mengetuk pintu rumah yang cukup bagus. Tak berapa lama si pemilik rumah keluar dan menanyakan urusan Abdul.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt"><span lang="FI">Abdul mengutarakan maksudnya bahwa ia hendak meminta bantuan, karena kehabisan bekal dalam perjalananya. Pemilik rumah itu kemudian masuk ke dalam rumah dan mengambil beberapa makanan dan beberapa lembar uang. Dilemparnya makanan dan uang itu ke pengembara sambil berkata, ”Nich buat kamu, makanya kalau gak punya bekal gak usah mengadakan perjalanan”. Walaupun sebenarnya Abdul membutuhkan makanan dan uang itu untuk melanjutkan perjalanan, namun ia merasa sakit hati karena diberlakukan seperti itu. Tanpa basa-basi Abdul langsung pergi meninggalkan rumah tersebut tanpa mengambil sedikitpun makanan dan uang yang diberikan oleh pemiliki rumah tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt"><i><span lang="FI">Suatu kebaikan dilakukan tanpa cara yang baik maka akan berdampak tidak baik. </span></i><span lang="FI">Orang kaya tadi menolong tapi dengan cara yang kurang baik, akhirnya diterima salah oleh orang yang ditolongnya. Sama halnya ketika kita menasehati seseorang baik teman kita, anak kita, tetangga kita atau anak kita sendiri. Jika kita menasehati mereka dengan cara dan waktu yang kurang tepat, hampir dapat dipastikan mereka tidak akan menerima nasehat yang kita sampaikan. Lebih buruk lagi akan terjadi salah paham dan dapat menyebabkan keadaan yang semakin runyam. Seperti halnya kita menangkap lalat dengan menggunakan bom...hahaha.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt">Anda ingin nasehat diterima dengan sehat??? Syaratnya adalah gunakan cara dan waktu yang tepat. Dijamin nasehat akan membuat sehat…hahaha. Banyak orang yang menasehati dengan cara membentak-bentak, bahkan sampai memukul. Mungkin kita pernah melihat seorang guru yang memarahi muridnya saat tidak mengerjakan PR atau melakukan suatu kesalahan atau orang tua yang mengomeli anaknya karena memecahkan sesuatu. Pada dasarnya orang-orang tersebut memberikan nasehat, namun cara yang digunakan kurang tepat. Sehingga yang teringat tentang amarah yang dikeluarkan oleh orang yang menasehati, bukan pada apa inti dari nasehat tersebut. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt">Pernah suatu ketika seorang pemuda yang main bola, dia sampai rumah waktu adzan Magrib. Sesampai di rumah ia di marahi oleh ibunya, “kaaaamu, jam segini baru pulang!!gak denger adzan yaaa????” bilang ibunya dengan suara yang cukup keras dan muka yang memancarkan ketidak sukaan. <span lang="FI">Si pemuda juga ikut marah karena sudah capek sampai rumah malah di beri kopi pahit sama ibunya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt"><span lang="FI">Seandainya ibu tersebut membiarkan anaknya untuk mandi terlebih dahulu kemudian sholat. Baru setelah itu si ibu mengutarakan ketidaksukaannya kalau anaknya main bola sampai Magrib, kita yakin si anak akan menerima dengan lapang dada dan insya Alloh akan merubah sikapnya tersebut. Ada sebuah iklan di televisi yang bisa kita ambil pelajaran, iklan yang menawarkan teh..alkisah si ibu melihat atap rumahnya bocor. </span>Dia sudah bilang kepada sang suami tentang hal tersebut, namun belum ada respon dari sang suami. Sampai waktu hujan turun dan meneteslah air dari atap yang bocor. Ibu berfikir apakah dia bilang tentang atap yang bocor kepada suaminya waktunya yang kurang tepat?. <span lang="FI">Kemudian si ibu membuatkan teh untuk suami dan diminum bersama di teras rumah. Barulah si ibu bilang kalau atapnya bocor dan sang suami baru tersadar bahwa beberapa hari yang lalu si ibu sudah mengingatkan tentang atap yang bocor tersebut. Hal ini menandakan betapa waktu yang tepat untuk mengingatkan orang lain adalah sangat berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya nasehat/peringatan tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt"><span lang="FI">Terkadang kita melakukan hal seperti kasus pertama. Jika ada yang tidak sesuai dengan kehendak kita, kita memarahi orang yang bersangkutan secara membabi buta....ich sereem!!! Bisa jadi orang yang kita marahi justru melawan yang terjadi akhirnya kita akan mendapatkan musuh baru....hahaha.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt"><span lang="FI">Ketika kita hendak menyampaikan nasehat haruslah dikemas seindah mungkin, agar yang menerima bisa merasakan indahnya sebuah nasehat. Ada sebuah kisah yang menggambarkan jika segala sesuatu disampaikan dengan indah maka banyak manfaat yang bisa didapatkan. Terkisah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja. Suatu malam sang raja terbangun karena mimpi batang giginya tanggal. Dipanggilah seorang peramal untuk menjelaskan mimpi sang raja tersebut. Peramal tersebut mengatakan bahwa dikerajaan akan terjadi hal yang menyedihkan bagi seluruh anggota kerajaan dan rakyatnya, hal itu dikarenakan tanggalnya gigi baginda menandakan bahwa satu gigi berarti <i>akan ada</i> <i>keluarga kerajaan yang akan meninggal. </i>Mendengar kabar itu sang raja menjadi marah dan akhirnya si peramal dikenai hukuman cambuk selama seratus kali. Kemudian sang raja memanggil lagi peramal yang lainya. </span>Si peramal sudah tahu tentang kejadian yang menimpa orang sebelumnya. Si peramal mengatakan bahwa maksud mimpi dari sang raja adalah hal yang menggembirakan, karena sang raja akan sehat dan <i>berumur lebih panjang dari keluarga baginda</i> yang lainya. Mendengar perkataan si peramal sang raja menjadi sangat bahagia dan memberikan sekantung emas untuk peramal tersebut. Dari sedikit cerita diatas, walaupun yang disampaikan adalah berita menyedihkan namun menjadi indah ketika dikemas dengan bahasa yang indah pula.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:3.0pt;text-align:justify"> Dalam dunia anak, untuk membangun karakter mereka. <span lang="FI">Kita hendaknya menggunakan cara dan tahapan dalam menangani anak untuk menyampiakan nasehat. Adapun cara penanganan anak yang dapat kita coba antara lain:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:3.0pt;text-align:justify"><b><span lang="FI"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l2 level1 lfo1; tab-stops:list 21.0pt"><!--[if !supportLists]--><b><i><span style="color:blue">1.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></i></b><!--[endif]--><b><i><span style="color:blue">Memandang Dengan Visual<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]-->-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span><!--[endif]-->memperhatikan dan menemani anak bermain</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><!--[endif]--><span lang="FI">orang tua atau guru tidak mengeluarkan kata-kata apapun, kecuali hanya memandang mereka.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Tidak ada aturan-aturan kecuali ortu/guru memperhatikan tingkah laku mereka<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Sesuaikan dengan cara belajar anak (visual”dilihat saja”, auditori “dilihat dari jarak yang membuatnya nyaman”, kinestetik “melihat sambil membelai”)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:18.0pt"><span lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l2 level1 lfo1; tab-stops:list 21.0pt"><!--[if !supportLists]--><b><i><span style="color:blue">2.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></i></b><!--[endif]--><b><i><span style="color:blue">Peryataan Tidak Langsung<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]-->-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span><!--[endif]-->digunakan saat strategi dengan memandang visual tidak berhasil</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><!--[endif]--><span lang="FI">tidak menegur anak dengan kata “kamu”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]-->-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span><!--[endif]-->Membuat pernyataan tentang diri anak tanpa menunjuk.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:18.0pt"><span lang="FI">Exmp: seandainya ramai kita akan mengganggu teman.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:18.0pt"><span lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l2 level1 lfo1; tab-stops:list 21.0pt"><!--[if !supportLists]--><b><i><span style="color:blue">3.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></i></b><!--[endif]--><b><i><span style="color:blue">Mempertanyakan<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]-->-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span><!--[endif]-->menanyakan tingkah laku anak</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]-->-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span><!--[endif]-->anak sendiri yang menjawab</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><!--[endif]--><span lang="FI">pertanyaan digunakan untuk menyadarkan akan kesalahan yang dilakukan anak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:18.0pt"><span lang="FI">Exmp : Jika anak berantem “apakah kamu perlu bantuan?”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:18.0pt"><span lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l2 level1 lfo1; tab-stops:list 21.0pt"><!--[if !supportLists]--><b><i><span style="color:blue">4.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></i></b><!--[endif]--><b><i><span style="color:blue">Peryataan Langsung<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l1 level1 lfo3; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings; mso-fareast-font-family:Wingdings;mso-bidi-font-family:Wingdings">Ø<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><!--[endif]-->memberi pilihan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]-->-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span><!--[endif]-->menggunakan bahas positif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><!--[endif]--><span lang="FI">berhubungan dengan perasaan dan keselamatan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:18.0pt"><span lang="FI">Exmp: anak mencuri..”kamu pilih mengembalikan uang atau bapak ibumu kami panggil ke sekolah”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l1 level1 lfo3; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family:Wingdings; mso-fareast-font-family:Wingdings;mso-bidi-font-family:Wingdings">Ø<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><!--[endif]-->mengungkapkan langsung/dari dalam hati.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:18.0pt">Exmpl: Ananda, ibu kecewa dengan cara bicaramu yang kotor.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:18.0pt"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:21.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l2 level1 lfo1; tab-stops:list 21.0pt"><!--[if !supportLists]--><b><i><span style="color:blue">5.<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span></i></b><!--[endif]--><b><i><span style="color:blue">Campur Tangan Fisik<o:p></o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]-->-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span><!--[endif]-->Amankan hal/benda yang berbahaya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Menayampaikan pada anak apa yang ia kerjakan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:36.0pt;text-indent:-18.0pt;mso-list:l0 level1 lfo2; tab-stops:list 36.0pt"><!--[if !supportLists]--><span lang="FI">-<span style="font:7.0pt "Times New Roman""> </span></span><!--[endif]--><span lang="FI">Bisa langsung menggunakan strategi kelima jika dalam keasaan ayng berbahaya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt"><span lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;text-indent:36.0pt"><span lang="FI">Selamat mencoba...semoga nasehat yang kita berikan untuk orang lain bisa bermanfaat. Kita bisa belajar dari kesalahan yang kita dan orang lain lakukan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;text-indent:36.0pt"><span lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;text-indent:36.0pt"><span lang="FI" style="font-size:16.0pt;font-family:Chiller;mso-ansi-language:FI">”</span><span lang="FI" style="font-size:18.0pt;font-family:Chiller;mso-ansi-language:FI">masalah dan kesalahan adalah kawan terbaik yang menunjukkan kita <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;text-indent:36.0pt"><span lang="FI" style="font-size:18.0pt;font-family:Chiller;mso-ansi-language:FI">untuk melakukan dengan cara yang lebih baik”<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;text-indent:36.0pt"><span lang="FI"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span lang="FI" style="font-size: 9.0pt;font-family:"Comic Sans MS";mso-ansi-language:FI">Anggap saja ini hanyalah celoteh orang yang tak tahu sesuatu apapun, tetapi dia ingin selalu belajar agar dia bisa tahu sesuatu. </span><span style="font-size:9.0pt; font-family:"Comic Sans MS"">(vs ’79)<o:p></o:p></span></p>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-751253810482893642011-11-15T13:05:00.002+07:002011-12-06T13:20:02.880+07:00welcome to the world my son...<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/-oyi0cn9WSes/Tt2zlfip2TI/AAAAAAAAAE4/1xwWtsS1YFs/s1600/DSC00357.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="http://2.bp.blogspot.com/-oyi0cn9WSes/Tt2zlfip2TI/AAAAAAAAAE4/1xwWtsS1YFs/s320/DSC00357.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5682895761514813746" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:180%;"><span style="font-family:lucida grande;"><span style="color: rgb(0, 153, 0);"><span style="font-weight: bold;font-family:trebuchet ms;" >welcome to the world.......</span></span></span></span><br /><span style="font-size:180%;"><span style="font-family:lucida grande;"><span style="color: rgb(0, 153, 0);"></span></span></span></div>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-28441644074018119372011-10-16T08:19:00.003+07:002011-10-16T09:50:52.578+07:00kepedulian terhadap sesama<div style="text-align: justify;"><br />Beberapa hari yang lalu seperti biasa setiap pagi saya mengantar istri ke sekolah untuk menyumbangkan ilmunya demi kemajuan anak-anak penerus bangsa. Kami berangkat pagi dengan mengendarai sepeda motor, kebetulan kami sama-sama menjadi pendamping anak untuk belajar di salah satu sekolah. Istri yang mengenakan rok agak lebar, begitulah seragam di sekolah tempat dia mengajar. Semua berjalan seperti biasa tidak ada yang istimewa dan tidak hal baru yang dapat kami pelajari waktu itu. Tibalah kami di salah satu <span style="font-style: italic;">bangjo</span> di kota. Kami dikejutkan dengan suara pengendara motor yang berada di samping kami,<span style="font-style: italic;"> "maaf mas, hati-hati rok nya mbake terjulur, hati hati kalau masuk ke dalam gir/rantai". </span>Kemudian kami menengok ke samping dan kami melihat seorang pemuda yang sama sekali tidak kami kenal. <span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;">"oo iya, terima kasih mas", </span></span>jawab saya.<br />Sepanjang jalan kami membicarakan pemuda tadi, kami berbicara tentang kepekaan sosial yang ia miliki. Sekarang kita sudah jarang menjumpai orang yang mempunyai kepekaan sosial seperti itu. Kepedulian terhadap sesama tidaklah muncul begitu saja melainkan butuh latihan dan pembiasaan agar bisa dan terbiasa untuk memiliki kepedulian terhadap sesama. Ada sebuah kata mutiara dari seorang motivator <span style="font-style: italic;">"BISA KARENA BIASA, BIASA KARENA PEMBIASAAN" </span>agar kita mempunyai kepekaan dan kepedulian terhadap sesama memang harus ada pembiasaan (melatih diri), agar nantinya kita terbiasa peduli dengan sesama dan kepedulian itu menjadi salah satu kaarakter untuk kita.<br />Kami mempunyai mimpi untuk mendidik anak kami agar memiliki karakter positif dalam kehidupanya. Karena, nampak sekali kemerosotan tingkah laku dan akhlak anak di zaman sekarang ini dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa sekolah yang sudah memulai menitik beratkan pembentukan karakter dan akhlak anak dalam kurikulumnya dengan berbagai macam program yang ditawarkan. Namun sayangnya hal tersebut tidak dilakukan dengan baik ketika anak-anak sudah berada dilingkungan sekolah.<br />Pada sebuah seminar tentang anak, saya sempat menanyakan kenapa anak zaman sekarang lebih nurut dan patuh sama bapak dan ibu gurunya dari pada kepada orang tua??. Jawaban pemateri karena aturan di sekolah tidak sama dengan di rumah, dalam artian di sekolah memiliki aturan yang jelas dengan berbagai konsekwensi ketika melanggar aturan tersebut. Sebagai contoh yang sudah kami terapkan di kelas kami, ketika anak tidak berjalan menunduk di depan orang yang lebih tua maka ia harus mengulanginya lagi dengan menundukkan badan. dan guru lah yang menjadi pengawas mereka. Namun sayangnya dirumah sering kali orang tua kurang memperhatikan hal tersebut. Jadi pembiasaan untuk anak masih kurang, tidak sebatas di sekolah saja namun harus juga dilakukan di rumah...<br /><div style="text-align: center;">SEMOGA KITA MAMPU MENDIDIK ANAK KITA MENJADI ANAK YANG SHOLIH DAN SHOLIHAH DAN MENJADI ASET BERHARGA KITA DUNIA AKHIRAT...Amiiinnn<br /></div></div>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-57556362364894103252011-08-20T15:43:00.004+07:002011-08-20T16:22:41.577+07:00ujian kejujuran...........!!!!!!!!!!!!!!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-EmKa0uIjPig/Tk929dEN4cI/AAAAAAAAAEw/sHrOOPBbP_U/s1600/images.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 255px; height: 197px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-EmKa0uIjPig/Tk929dEN4cI/AAAAAAAAAEw/sHrOOPBbP_U/s320/images.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5642859656264933826" border="0" /></a>
<br /><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" >
<br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" >Di sebuah hutan ada keluarga tupai dan burung hantu yang bertetangga. </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Keluarga tersebut sama-sama memiliki anak yang seumuran. Mereka bersekolah di tempat yang sama. Anak si burung hantu bernama Burhan, sedangkan si tupai bernama Tuping. </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" >Mereka adalah teman yang sangat akrab dan sering bermain bersama. </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Keduanya memiliki kemampuan akademik yang cukup bagus. Burhan dan Tuping bersekolah di SD Tarzan, sebuah sekolah yang bagus di hutan itu. Mereka di kenal sebagai anak yang pintar di sekolah tersebut, silih berganti mereka mendapatkan ranking pertama. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Singkat cerita tibalah ujian akhir sekolah sebagai ujian terakhir untuk kelulusan mereka di jenjang SD. Pihak sekolah mengumumkan akan memberikan hadiah untuk anak yang mendapatkan nilai tertinggi di saat ujian akhir. Semua anak bersemangat dan belajar lebih rajin, tidak ketinggalan si Burhan dan si Tuping. Mereka berdua juga belajar dengan sungguh-sungguh. Munculah niat jahat si Tuping yang pengin mengalahkan si Burhan yang memang saingan terberatnya. </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" >Ia melakukan banyak cara yang tidak fair dalam memenangkan pertandingan terakhir di SD Tarzan. </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Ia mulai melupakan nilai-nilai kejujuran yang selalu di terapkan dalam lingkungan sekolahnya. Ia hanya memikirkan cara curang untuk menghadapi ujian tersebut. Si Tuping punya gengsi besar dan akan merasa malu jika ia di kalahkan oleh Burhan. Ia mulai mencari jawaban soal yang akan digunakan untuk ujian akhir. Dan siap membuat contekan untuk hari saat ujian berlangsung. Cara belajarnya pun kurang maksimal seperti biasanya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Namun berbeda dengan si Burhan, walaupun dia juga berharap mampu memenangkan hadiah dari sekolah namun ia tidak mau berbuat curang dan tidak jujur dalam meraih juara. Si Burhan melalui proses yang cukkup bagus dengan belajar semaksimal mungkin, tentunya ia juga tidak lupa untuk berdo’a kepada Tuhan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Hari yang ditunggu oleh siswa SD Tarzan akhirnya datang juga. Mereka bertempur untuk mengerjakan soal-soal ujian akhir. Sebelum di mulai pengawas membacakan aturan yang harauas dipatuhi oleh peserta ujian, diantaranya tidak boleh menerima atau memberi jawaban kepada peserta ujian yang lain. Selain itu juga tidak diperkenankan membawa catatan dalam bentuk apapun. </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" >Semua peserta mengerjakan dengan tenang dan nampak serius, tak terkecuali Burhan dan Tuping. Setelah beberapa waktu si Tuping mulai melakukan rencananya untuk membuka contekan yang telah dibuatnya di rumah. Sambil tengak tengok ia mulai membuka contekan yang telah dibuatnya tanpa sepengetahuan pengawas. </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Tuping selalu melakukan hal itu selama ujian dan selalu berhasil tanpa sepengetahuan pengawas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Setelah beberapa minggu menunggu hasil ujian, akhirnya anak-anak siap untuk mendengarkan hasil ujian yang telah dilaksanakan. Mereka di kumpulkan di aula sekolah untuk mengetahui hasil ujian. Yang akan mengumumkan hasil adalah kepala sekolah. Sebelum membacakan hasil ujian dan siapa yang akan mendeapatkan hadiah, sang kepala sekolah memberikan sambutan dan selamat kepada anak didiknya yang tealh melakukan ujian akhir sekolah dengan jujur dan sukses. Tibalah saat yang ditunggu, saatnya kepala sekolah mengumumkan juaara pertama dan berhrak mendapatkan hadiah dari sekolah. Kepala sekolah kemudian berkata, ”Saya ucapkan kepada ananda yang mendapatkan juara pertama, siapakah dia??? Juara pertama adalah siiiii Tuuuuping!!!!”. ”Sekarang tiba untuk juara kedua, juara ke dua diraih oleh, Siiiii Burhaaannnn!!!” lanjut kepala sekolah. Seluruh isi ruangan memberikan tepuk tangan dan selamat kepada mereka. </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" >Keduanya nampak sangat <b style=""><i style="">puas dan bahagia</i></b> mendapatkan gelar tersebut. </span><b style=""><i style=""><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Tuping</span></i></b><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" > menyampaikan dia sangat puas karena mampu mendapatkan <b style=""><i style="">nilai tertinggi</i></b> dan mendapatkan hadiah. Sedangkan si <b style=""><i style="">Burhan</i></b> mengatakan kepuasan dan kebahagiaanya di karenakan dia telah berusaha semaksimal mungkin dan <b style=""><i style="">melalui proses secara bertahap dan jujur </i></b><span style=""> </span>walupun akhirnya hanya mendapatkan peringkat kedua.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Dari kasus diatas antara Tuping dan Burhan sama-sama mendapatakan kepuasan dan kebahagiaan. Namun, mereka memiliki standar yang berbeda untuk mendapatkan kepuasan tersebut. Tuping hanya berorientasi pada hasil semata tanpa memperhatikan proses yang seharusnya ia lakukkan, bahkan ia mengesampingkan nilai-nilai kejujuran yang sudah di terapkan dalam sekolahnya belajar. Sedangkan si Burhan memiliki standar kepuasan terhadap proses yang ia jalani dan tetap memperhatikan nilai kejujuran yang sudah ditanamkan di sekolah. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Kejujuran nampaknya sudah menjadi barang yang langka dalam era sekarang ini. Namun sudah muncul beberapa sekolah yang mulai memperhatikan masalah tersebut dengan memunculkan pendidikan yang bekarakter dalam kurikulumnya. Penerapan nilai kejujuran memang sangat penting untuk kehidupan dunia akhirat...hehehe. Kita sebagai orang tua mestinya menanamkan nilai kejujuran dengan memberikan teladan terkait dengan kejujuran. Mungkin ada beberapa orang tua yang menyuruh anaknya untuk berbuat jujur namun tindakan mereka mencerminkan sebuah ketidak jujuran. Sebagai contoh ketika anak berbuat jujur orag tua akan memberikan hadiah, namun ketika si anak telah berbuat jujur orang tua justru menunda atu mungkin tidak memberikan hadiah kepadanya. Hal ini dapat membentuk frame berfikir dalam diri anak bahwa berbohong di bolehkan walaupun orang tua menganggap angin lalu peristiwa itu. Kita perlu mengingat kembali bahwa anak-anak memiliki memori yang cukup kuat untuk mengingat dan meniru apa yang ia lihat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Ada sebuah sekolah yang mencoba menerapkan nilai-nilai kejujuran dalam setiap kegiatanya, mulai dari hal kecil seperti berbicara dengan orang lain maupun saat ditanya oleh guru tentang segala sesuatu. Penereapan kejujuran juga dalam hal-hal yang penting seperti saat mengerjakan Ulangan, UTS, UAS maupun ujian kelulusan. Sekolah menekankan bahwa biarkan sekolah lain menjadi juara tetapi yang terpenting kita melakukan proses dengan jujur. Ketika kita berbuat jujur sesungguhnya kitalah juaranya!!!. Namun ketika sekolah dihadapkan pada proses penilain dari pihak yang berwenang mereka mulai mempersiapkan semua komponen yang akan dinilai. Mulai dari komponen kepala sekolah, pembiayaan, guru, siswa dan sarana prasarana selama lima tahun terakhir. Setelah di cek komponen-komponen tersebut<span style=""> </span>ternyata banyak komponen yang belum lengkap perangkatnya mulai dari administrasi dan lain sebagainya, terutama untuk tahun-tahun yang lalu. <i style="">Disaat inilah kejujuran yang menjadi andalan sekolah tersebut di uji, akankah ia mendompleng (memalsu) administrasi yang tahun lalu demi mendapatkan nilai yang memuaskan saat penilain?karena terlanjur menjadi sekolah yang favorit di daerahnya. Atau mereka memberikan apa adanya tanpa harus bermain curang walaupun akan mendapatkan nilai yang tidak sesuai dengan harapan??</i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >”JUARA BUKANLAH SEGALA-GALANYA, AKHLAK MULIA ITU YANG UTAMA”, slogan di salah satu sekolah yang mungkin membuat kita sedikit berfikir atau mungkin mengerutkan dahi. Sekolah yang lebih menitik beratkan kepada pembentukan akhlak dan karakter dalam pendidikannya. Bukan juara secara akademik yang ingin mereka berikan kepada anak didik mereka, tetapi lebih kepada pembentukan akhlak.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Kenapa kita perlu memberikan pendidikan karakter dan akhlak kepada anak didik?? </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Ingatlah kawan <b style="">”pendidikan karakter dan akhlakul karimah adalah orientasi untuk dunia dan akhirat”</b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" > </span></p> Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-40151683043318656892011-08-17T07:55:00.005+07:002011-08-17T08:43:37.127+07:00lindungi anak kita dari Neraka...!!!<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-gG0oE79I0hg/Tksb-MQCG8I/AAAAAAAAAEo/GRW3DnFi0Bs/s1600/i.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 228px; height: 246px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-gG0oE79I0hg/Tksb-MQCG8I/AAAAAAAAAEo/GRW3DnFi0Bs/s320/i.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5641633713465990082" border="0" /></a>
<br /><div style="text-align: justify;">
<br />Dewasa ini secara sadar maupun tidak sadar banyak orang tua yang lebih memperhatikan keadaan anak mereka dalam masalah agama. Semua orang tua tentunya menginginkan anaknya menjadi anak yang soleh dan sholihah. Banyak hal yang mereka lakukan untuk menjadikan mereka anak yang sholeh, walaupun mereka tidak turun tangan secara langsung. Hal ini berlaku untuk orang-orang kaya yang sangat sibuk dengan bisnisnya. Mereka sanggup membayar berapa pun untuk menjadikan anaknya menjadi anak yang sholih. Dimasukan anak nya ke sekolah yang bernafaskan islam dan berorientasi pada akhirat, dicarikan guru les mengaji dan banyak lagi yang dilakukan oleh orang tua untuk menciptakan anak yang sesuai dengan harapan.
<br /></div><div style="text-align: justify;">
<br />Namun sayangnya banyak orang tua yang hanya menyerahkan anaknya kepada sekolah dan guru <span style="font-style: italic;">"ngaji"</span> untuk menjadikan anak mereka menjadi anak yang sholeh. Sedangkan mereka tidak mau campur tangan dalam proses itu, mereka hanya mencukupi kebutuhan secara jasmani semata. Ada beberapa kasus yang pernah kami jumpai dalam sebuah sekolah dasar Islam. Setiap datang ke sekolah siswa putri harus mengenakan pakaian yang menutup auratnya (jilbab) sedangkan siswa putra mengenakan celana panjang. Mereka dibiasakan diri untuk menutup aurat selama di sekolah, hal ini bertuujuan untuk menanamkan kepada mereka selalu menutup aurat dimanapun berada. Tetapi, ketika mereka di rumah apakah mereka sudah mapu mengenakan jilbab sama ketika di sekolah?. Banyak dari anak anak yang sudah dibiasakan untuk memakai jilbab disekolah, namun sampai di rumah jilbab itu lepas dari kepalanya. Bahkan mereka berani membuka apa yang seharusnya mereka tutupi. Tanggung jawab siapakah ini??? Kerika anak sudah berada di rumah tentunya yang paling bertanggung jawab adalah prang tua, bukan guru <span style="font-style: italic;">"ngaji" </span>ataupun bapak/ibu guru. Celakanya lagi, ada orang yang justru melarang anaknya untuk memakai jilbab dengan berbagai alasan, ada yang bilang masih kecil lah, ntar aja kalau kamu udah dewasa lah bahkan yang lebih menyedihkan orang tua bilang kalau kamu memakai jilbab kamu terlihat kurang cantik. Hal tersebut diatas terjadi di sekolah Islam, lalu bagaimana dengan sekolah yang lain??? silahkan anda cermati sendiri.
<br />Mereka (para orang tua) menginginkan anak yang sholih dan sholihah, tetapi tidak mau bersusah payah untuk mewujudkan hal itu. Sungguh sangat ironis, ketika mereka hanya mengandalkan sekolah Islam dan orang lain. Ingatlah wahai para orang tua, anak pada dasarnya adalah investasi kita di dunia maupun akhirat. Jadi berharap kita sebagai orang tua maupun calon orang tua memperhatikan betul investasi kita yang satu ini......Jangan ajarkan mereka untuk mengambil jalan ke Neraka walupun jalan ke Nereka terasa nikmat di dunia, Kita tentunya akan dimintai pertanggung jawaban oleh Rabbul Alamiin...
<br />
<br />
<br /><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="color: rgb(255, 0, 0);" class="MsoNormal"><span lang="FI" style="font-size:8pt;">Tulisan diatas terinspirasi dari keprihatinan sikap orang tua terhadap pendidikan agama bagi anak-anaknya di salah satu Sekolah Islam di karesidenan Surakarta..</span></p>
<br />
<br /></div>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-66166477021308796712011-07-28T08:12:00.001+07:002011-07-28T08:14:52.959+07:00bedah buku anakku rajin sholat<div class="fullpost"></div><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Setiap guru dan orang tua hendaknya memahami setiap perkembangan yang ada dalam diri anak baik yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotoriknya atau kognitifnya. Sehingga dengan begitu guru dan orang tua akan bisa memperlakukan anak sesuai dengan masa tahapannya dengan benar dan tepat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Utamakan <i>targhib</i> (dorongan) daripada <i>tarhib</i> (ancaman), karena ikatan sholat dengan dilandasi dengan ancaman tidak akan membuat anak timbul kesadaran melainkan karena takut dan akhirnya malah membenci sholat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Mengapa wajib melatih anak untuk rajin sholat ??</span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Perintah Allah ta’ala (QS. At-Tahrim :6, QS. Thaha:132)</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Perintah Rasulullah saw</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Bentuk pertanggungjawaban orangtua dihadapan Allah</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Sholat merupakan khitah (hubungan) antara hamba dan Allah </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Khawatir terhadap terjadinya musibah pada anak (dunia maupun akhirat)</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Sholat merupakan cahaya</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Anak adalah amanah </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Anak merupakan asuhan dari orang tuanya</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Sholat akan menghindarkan anak dari kekafiran</span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Apa yang harus kita lakukan?</span><span style="" lang="FI"></span></p> <ul style="margin-top: 0cm;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Melatih anak sejak dini</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Perhatian yang lebih pada si sulung , karena adik-adiknya akan berusaha meniru kakaknya</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Selalu mengharap ridho dan pahala Allah</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Bersabar</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Berdoa </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Tidak mudah menyerah dan putus asa</span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Cara mendidik anak untuk melatih sholat</span></p> <ul style="margin-top: 0cm;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Periode pertama (3-5 tahun)</span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;" lang="IN"><span style="">ú<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="" lang="IN">Berikan dorongan dan semangat</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;" lang="IN"><span style="">ú<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="" lang="IN">Beikan kesempatan melakukan yang diinginkan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;" lang="IN"><span style="">ú<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="" lang="IN">Mulai mengajak anak ke masjid</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Periode kedua (5-7 tahun)</span></p> <ul style="margin-top: 0cm;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Sampaikan pesan2 ringkas dengan kata-kata halus dan lembut</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Berikan keteladanan</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Ajarkan materi akidah (keimanan)</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Menggunakan sarana yang dapat memotivasi anak, misalnya memberi hadiah yang sederhana</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Ajari tata cara bersuci</span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Periode ketiga (7-10 tahun)</span></p> <ul style="margin-top: 0cm;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Bimbing anak dengan penuh perhatian, pemahaman dan kebijaksanaan </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Hindari pertanyaan langsung, ingatkan bukan ditanyakan</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Ajari hukum seputar bersuci seperti sifat-sifat rasulullah dan doa2 dalam sholat</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Rayakan momentum dengan memotivasi untuk sholat</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Membiasakannya sholat 5 waktu </span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Hadits nabi Muhammad saw</span></p> <ul style="margin-top: 0cm;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">“ <i>Ajarilah anak-anak kalian sholat pada usia 7 tahun, dan<span style=""> </span>pukullah mereka karena meninggalkannya pada usia 10 tahun.”</i></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">(Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir, 4.026)</span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Peiode keempat (masa pubertas)</span></p> <ul style="margin-top: 0cm;" type="square"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Pada masa ini ciri yang menonjol adalah suka membangkang, suka menentang dan sulit diatur</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Pahami karakter anak</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Metode membiasakan sholat </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Yang terpenting adalah keteladanan dari orangtua</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Teruslah memberikan keteladanan dengan keikhlasan, maka Insya Allah anak kita akan mengikuti kita...</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Insya Allah..</span></li></ul>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-23453531920827074452011-07-21T12:59:00.005+07:002011-07-25T10:58:41.729+07:00JaninQ investasiQ...pend dr dlm kandungan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-VASjKLBCHyM/TifBtFP2idI/AAAAAAAAAEA/EAE1JzFstEM/s1600/images.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 202px; height: 171px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-VASjKLBCHyM/TifBtFP2idI/AAAAAAAAAEA/EAE1JzFstEM/s320/images.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5631682839297034706" border="0" /></a><br /><xml><w:worddocument><w:trackmoves><w:trackformatting><w:punctuationkerning><w:validateagainstschemas><w:donotpromoteqf><w:compatibility><w:breakwrappedtables><w:snaptogridincell><w:wraptextwithpunct><w:useasianbreakrules><w:dontgrowautofit><w:splitpgbreakandparamark><w:dontvertaligncellwithsp><w:dontbreakconstrainedforcedtables><w:dontvertalignintxbx><w:word11kerningpairs><w:browserlevel></w:browserlevel><m:mathpr><m:mathfont val="Cambria Math"><m:brkbin val="before"><m:brkbinsub val=""><m:smallfrac val="off"><m:dispdef><m:lmargin val="0"><m:rmargin val="0"><m:defjc val="centerGroup"><m:wrapindent val="1440"><m:intlim val="subSup"><m:narylim val="undOvr"></m:narylim></m:intlim></m:wrapindent><!--[endif]--><!----><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:lsdexception> </w:lsdexception><!--[endif]--><!----> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} </style> <!--[endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">Pasangan yang telah menikah tentunya mengharapkan kedatangan buah hati sebagai tanda cinta mereka. Tetapi hal ini berkebalikan dengan orang yang belum menikah tapi sudah mengandung seorang baby, pastinya rasa malu akan merasuki jiwanya dengan catatan ia masih punya rasa malu. Alhamdulillah setelah kurang lebih 18 bulan saya menikah akhirnya Alloh mengijinkan istri saya untuk mengandung benih cinta kami berdua. Walaupun pada kandungan pertama tersebut mengalami keguguran. Untuk kedua kalinya kami dianugerahi amanah oleh Alloh, istri telah hamil 17 minggu. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">Suatu hari senin tertanggal 27 di bulan Juni tahun 2011, saya antar istri untuk cek di dokter kandungan. Kami merasa perlu sering cek ke dokter spesialis untuk mengetahui keadaan janin dalam perut istri saya. Entah kenapa ketika sampai di rumah sakit kami merasa dag dig dug. Ada kecemasan yang mendalam dalam diri kami karena teringat akan kejadian beberapa bulan yang lalu dimana kami harus kehilangan janin yang terkandungan oleh istri. Tibalah nama istri saya dipanggil, kami masuk ke ruang praktek si dokter. Istri di periksa dan di USG oleh si dokter, nampak dalam monitor USG ada gerakan sedikit dan masih samar. Alhamdulillah ternyata itu adalah janin yang dikandung dalam perut istri saya dan dalam keadaan sehat. Ditujnjukan oleh dokter bagian organnya mulai dari kepala, kedua kaki dan tangannya. Dokter tesebut mengatakan bahwa keadaan janin tersebut sehat dan tidak ada gangguan sedikitpun. Dokter kemudian memperlihatkan detal jantung si janin, yang lebih membuat bahagia dan terharu adalah saat detak jantung tersebut diperdengarkan lewat semacam mic. Sehingga kami mampu mendengar dengan jelas suara detak jantung janin.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Perkembangan Jasmani dan Rohani</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk perkembangan secara jasmani kami mengupayakan makanan yang sehat dan makanan pendukung untuk kesehatan si janin baik berupa sayur, buah dan suplemen.Istri saya rutin meminum madu, sari kurma dan susu untuk menambah asupan gizi janin yang dikandung. Namun ada yang lebih penting dan mungkin banyak yang melupakan tentang kebutuhab psikis/rohani si janin. Pada dasarnya kalau boleh saya katakan pendidikan manusia pertama kali adalah ketika kita berada di dalam kandungan ibu. Apa yang ibu rasakan mendapatkan respon dari janin. Ketika ibu marah janin juga dapat meresponnya, disaat gembira janin pun mampu untuk merasakannya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kami mencoba untuk menjaga janin dalam kandungan istri, baik fisik maupun psikisnya sejak dalam kandungan. Dari beberapa hal yang pernah kami temukan baik melalui buku maupun nasehat orang tua dan teman-teman kami. Kami menyimpulkan beberapa hal yang harus kami lakukan dan kami cegah selama kehamilan antara lain adalah sebagai berikut:</p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bersikaplah Sabar Dan Tidak Mudah Marah.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">Orang yang sedang hamil biasanya mempunyai perasaan yang cukup sensitive. Mungkin itu pengakuan dari ibu-ibu yang pernah hamil atau sedang hamil. Dilihat dari kesehatan orang yang sedang marah mengeluarkan energi yang cukup besar. Kita pasti sering mendapatkan nasehat untuk bersabar dalam menghadapi segala sesuatu, namun harus kita akui dalam keadaan tertentu kata sabar tersebut memang sulit untuk dilakukan. Ingatlah satu buah perkataan Alloh sesungguhnya Alloh bersama orang yang sabar. Ketika kita tidak mampu untuk bersabar yang muncul adalah amarah yang tak terkendali. Antara bersabar dan menahan marah memang memiliki bobot yang sama berat dalam melaksanakannya. Sampai ada sebuah hadits yang mengatakan “janganlah marah dan bagimu surga”. Dalam keluarga idealnya harus ada yang saling melengkapi. Ketika suami atau istri sedang marah maka pasangannya harus berusaha untuk menenangkannya. </p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="2" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berdzikir Kepada Alloh</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">mengingat selalu kepada Alloh merupakan langkah untuk mendidik anak kita yang masih ada dalam kandungan si ibu. Ketika anak sudah berusia sekitar 5 bulan maka anak sudah dapat merasakan apa yang ibu lakukan dan perasaan dari orang tuanya. Selain kita mendapatkan pahala dari memperbanyak dzikir, anak yang masih dalam kandungan juga akan mendapatkan pendidikan pertamanya tentang berdzikir kepada Alloh.</p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="3" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Melakukan Ibadah Sunah Dan Sholat Lail</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">ibadah sunah merupakan ibadah penunjang untuk kita selain ibadah yang fardlu/wajib. Dikarenakan kita tidak tau apakah ibadah kita diterima oleh Alloh maka perlu kita menambah dengan amalan-amalan sunah. Seperti sholat malam yang secara medis ternyata juga menyehatkan untuk ibu yang sedang hamil. Pada dasarnya gerakan sholat hamper mirip dengan gerakan senam yang menyehatkan badan kita. Tidak hanya itu saja bahwa rosululloh saw mengabarkan bahwa sepertiga malam merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdo’a dan memohon ampun kepada Alloh.</p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="4" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Membaca Al-Qur’an</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Jika kita membaca Al-Qur’an akan mendapatkan 10 kebaikan dalam setiap hurufnya. Dan alif laam mimm bukanlah satu huruf melainkan Alif 1 huruf, Laam 1 huruf dan Mim 1 huruf jadi alif laam miim akan memberi kita sepuluh kebaikan. Sekarang secara matematik kita tinggal mengalikan berapa banyak huruf yang mampu kit abaca dalam satu kesempatan membaca Al-Qur’an.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Apa dampak terhadap janin yang terkandung di perut ibu? Selain kita mendapatkan pahala dari membaca Al-Qur’an, janin yang sudah mendengarkan akan mampu merespon kalimat dan kata-kata dari Al Qur’an yang merupakan kalam Alloh. Biarkan mereka merespon dengan positif apa yang kit abaca dan perdengarkan kepada mereka.</p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="5" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak Bersodakoh</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">bersedekah untuk membersihkan harta yang kita makan dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Anak diciptakan dari sari pati tanah dari kedua orang tuanya. Jadi kita perlu membersihkan harta kita, karena apa yang kita makan secara tidak langsung akan berdampak kepada janin yang terkandung. Jika benda haram sudah memasuki tubuh kita maka akan terjadi dampak negative yang sangat banyak kepada diri kita dan keluarga kita. Diantaranya do’a yang kita panjatkan kepada Alloh tidak akan terkabulkan, pembentukan akhlak yang sulit, tingkah laku anak yang melenceng dari keislaman.</p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="6" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Uswah Khasanah</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Kita lebih mudah menirukan apa yang kita lihat dari pada apa yang kita dengarkan. Selain anak dalam kandungan kita perdengarkan kalimat thoyibah, kita juga harus menjaga akhlak kita baik bapak maupun ibu yang sedang mengandung. Karena bisa jadi mereka mecontoh apa yang sering kita lakukan dalam bergaul dan bermuamalah dengan orang lain. Anak kita diciptakan dalam keadaan suci, namun orang tua dan lingkungan sekitar yang memberikan lukisan dalam hidup mereka. Berilah contoh yang baik kepada mereka dengan cara berbuat dengan amal sholih yang dapat “nyetrum” ke janin yang ada dalam kandungan.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;">Kita hanya berusaha berbuat terbaik untuk generasi yang masih berupa janin. Kita berusaha memberikan terbaik baik secaara fisik maupun psikisnya. Pesan orang tua yang selalu kami ingat “Ketika Hamil Apa Yang Dilakukan Orang Tuanya Akan Tercermin Dalam Tingkah Laku Anaknya”. Pesan itu yang selalu kami ingat, maka kami berusaha menjaga tingkah laku kami demi investasi dunia akhirat yang sangat menjanjikan. Ada sebuah perkataan motivator “Anak Adalah Investasi Terbesar Untuk Dunia Akhirat”. Mari kita berinvestasi yang pasti hasilnya….!!!!!</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"> </p><br /></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:lsdexception></w:latentstyles></xml></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></m:brkbinsub></m:brkbin></m:mathfont></m:mathpr></w:word11kerningpairs></w:dontvertalignintxbx></w:dontbreakconstrainedforcedtables></w:dontvertaligncellwithsp></w:splitpgbreakandparamark></w:dontgrowautofit></w:useasianbreakrules></w:wraptextwithpunct></w:snaptogridincell></w:breakwrappedtables></w:compatibility></w:donotpromoteqf></w:validateagainstschemas></w:punctuationkerning></w:trackformatting></w:trackmoves></w:worddocument></xml>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-40447516133833258402011-06-11T08:56:00.002+07:002011-07-03T15:48:18.633+07:00mendidik dengan cerita<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;">cerita tentang pilihan hidup</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">Pada suatu hari di sebuah kelas di salah satu tempat pendidikan sekolah dasar yang berstatus luar negeri atau swasta. <span style="" lang="FI">Ada seorang guru yang tengah memberikan motivasi dan pengarahan kepada peserta didiknya. Sang guru ingin memulai dengan mengajak terbang siswanya melalui cerita tentang keluarga burung. Di sebatang pohon di sebuah hutan hiduplah sekeluarga burung, baru saja sang induk menetaskan beberapa butir telur menjadi burung-burung kecil yang lucu dan lincah. </span>Sang induk sangat bahagia dengan bertambahnya anggota keluarga sehingga merawat anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Setelah beberapa minggu berlalu, anak-anak burung tersebut sudah mulai belajar untuk mengepakkan sayap dan mencari-cari sesuatu untuk dipatuknya. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">Dari beberapa anak burung tersebut ada seekor anak burung yang berbeda dengan saudara yang lainnya. Ia kelihatan lemah dan tidak selincah saudara-saudaranya. <span style="" lang="FI">Ia memilih diam dan berada di sarang dari pada lelah dan terjatuh. Ia lebih memilih bermalas-malasan walaupun sang induk sudah menyarankan agar<span style=""> </span>si burung kecil ikut berlatih terbang dan mematuk-matuk sesuatu. Disaat saudaranya belajar mencari makan ia justru memilih untuk menunggu belas kasihan dari saudaranya agar mereka mau berbagi makanan dengannya. Demikian hal itu terjadi seterusnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="FI">Sang induk berangsur sudah menjadi tua dan tidak mampu lagi untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya. Si burung kecil kini merasakan kesedihan yang cukup mendalam. Seringkali ia hanya melihat saudaranya dari bawah saat mereka terbang ke langit yang tinggi. Disaat saudaranya berpindah dari satu pohon ke pohon lain ia hanya berada di satu pohon yang lebih randah. Si anak burung kemudian mengatakan kepad ibunya bahawa ia sangat sedih dengan keadaannya saat ini dibandingkan dengan saudaranya. Dengan bijaksana sang induk mengatakan <i style="">”Pada dasarnya kalian dilahirkan dengan sayap yang sempurna seperti saudara-saudaramu. Akan tetapi kamu memilih merangkak dalam menjalani hidup ini, sehingga sayapmu menjadi kerdil</i>”. Demikian cerita tentang sekeluarga burung yang hidup bersama.<br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="FI">Sang guru tersebut kemudian menjelaskan pelajaran yang dapat diambil dari cerita tersebut diatas. Bahwa setiap orang memiliki hak untuk menentukan jalan hidup mereka masing-masing. Di dalam sekolah setiap murid juga berhak memilih untuk menjadi anak yang pandai atau menjadi anak yang bodoh. Namun juga perlu diingat bahawa setiap pilihan tersebut pasti mengandung resiko. </span>Boleh memilih pahit di awal dan manis diakhirnya atau pilih manis di awal dan pahit diakhir. <span style="" lang="FI">Akan tetapi tampaknya kurang tepat ketika memilih di awal dan diakhir sama-sama manis tanpa ada perjuangan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="FI">Kita coba membawa cerita diatas ke dalam dunia pendidikan. Mungkin ada anak yang melanggar <b style="">kesepakatan</b>. (<i style="">Kenapa kesepakatan??? Karena kita beranggapan kata kesepakatan lebih halus dibanding dengan aturan. Secara tidak langsung kesepakatan merupakan aturan yang dibuat bersama seluruh warga kelas dan sudah dimusyawarahkan) </i>dalam kelas. Sebagai contoh di sebuah kelas ada kesepakatan untuk tenang saat guru sudah datang di dalam kelas. Namun suatu waktu saat guru datang ke kelas tersebut ada anak yang belum dapat tenang. Sang guru kemudian memanggilnya dan memberikan pilihan untuknya, misalnya <i style="">”Kamu pilih tenang atau pilih untuk bercerita di depan kelas?” </i>dengan begitu anak diharapkan mampu berfikir manakah yang lebih ia pilih dan dengan sendirinya dia akan mengetahui mana yang seharusnya dilakukan dan seharusnya ditinggalkan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span>Di sebuah kelas ada kesepakatan, jika setiap warga sekolah yang masuk ke kelas tersebut harus mengucapkan salam. Boleh mereka memilih saat masuk kelas langsung mengucapkan salam atau mengulang dari luar pintu baru masuk ke dalam kelas dengan mengucapkan salam. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span>Ketika ujian ada seorang murid yang ramai dan mengganggu teman lainya yang sedang mengerjakan ujian. Guru yang mengawasi ujian memanggil anak tersebut. Guru tersebut memberikan pilihan kepada siswanya, ”kamu pilih tenang atau mengerjakan soal ujian di ruang kepala sekolah”. Sang guru berusaha mengingatkan siswanya dengan memberikan pilihan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span>Boleh kita coba dalam mengingatkan peserta didik dengan cara memberikan pilihan yang dapat membuatnya berfikir tentang kesalahan yang dia lakukan. Namun, kita harus konsekwen dengan akibat yang di dapat ketika mereka memilih sesuatu. Misalnya, jika kamu masih ramai kamu kerjakan soal di ruang kepala sekolah. Kalau memang anak masih ramai maka kita harus betul-betul membawanya ke ruang kepala sekolah untuk mengerjakan soal disana. Selain belajar konsekwensi, dengan ini anak juga akan belajar tentang memilih mana yang baik untuknya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span>Selamat mencoba untuk memberikan pilihan kepada anak-anak kita dalam menjalani hidup. Namun kita idealnya menyelipkan nilai-nilai moral dalam pilihan-pilihan yang kita tawarkan kepada mereka....selamat mencoba, semoga bermanfaat!!!!!!!</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style=";font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Perhatian:</span></b><span style=";font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" > tulisan tersebut diatas hanya untuk memotivasi penulis agar dalam mendidik dapat menjadi inspirasi dan membentuk karakter positif peserta didiknya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:10pt;" lang="FI" >Anggap saja ini hanyalah celoteh orang yang tak tahu sesuatu apapun, tetapi dia ingin selalu belajar agar dia bisa tahu sesuatu. </span><span style=";font-family:";font-size:10pt;" >(vs ’79)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="FI"> </span></p>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-81877843102549114882011-06-08T16:22:00.002+07:002011-06-08T16:35:17.238+07:00mencari cara untuk menasehati<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center">SAAT YANG TEPAT UNTUK MENASEHATI</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"> Kita mulai dari sebuah cerita, pada suatu hai ada seseorang bernama Abdul yang kehabisan bekal dalam perjalanannya. <span style="" lang="FI">Uang yang ada di kantongnya sudah menipis, makanan dan minuman pun sudah tak ada lagi. Dia meminta bantuan kepada beberapa orang yang ditemuinya. Ada seorang penunggang kuda yang terburu-buru, si Abdul mencegat dan dengan bahasa yang sopan ia meminta bantuan. Namun, karena si penunggang kuda terburu-buru maka ia tidak dapat membantunya. Abdul harus menahan lapar lebih lama dech..... Sampailah si Abdul di sebuah rumah yang cukup bagus. Abdul tadi memberanikan diri untuk masuk ke dalam pekarangan dan mengetuk pintu rumah yang cukup bagus. Tak berapa lam si pemilik rumah keluar dan menanyakan urusan Abdul.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="FI">Abdul mengutarakan maksudnya bahwa ia hendak meminta bantuan, karena kehabisan bekal dalam perjalananya. Pemilik rumah itu kemudian masuk ke dalam rumah dan mengambil beberapa makanan dan beberapa lembar uang. Dilemparnya makanan dan uang itu ke pengembara sambil berkata, ”Nich buat kamu, makanya kalau gak punya bekal gak usah mengadakan perjalanan”. Walaupun sebenarnya Abdul membutuhkan makanan dan uang itu untuk melanjutkan perjalanan, namun ia merasa sakit hati karena diberlakukan seperti itu. Tanpa basa-basi Abdul langsung pergi meninggalkan rumah tersebut tanpa mengambil sedikitpun makanan dan uang yang diberikan oleh pemiliki rumah tersebut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i style=""><span style="" lang="FI">Suatu kebaikan dilakukan tanpa cara yang baik maka akan berdampak tidak baik. </span></i><span style="" lang="FI">Orang kaya tadi menolong tapi dengan cara yang kurang baik, akhirnya diterima salah oleh orang yang ditolongnya. Sama halnya ketika kita menasehati seseorang baik teman kita, anak kita, tetangga kita atau anak kita sendiri. Jika kita menasehati mereka dengan cara dan waktu yang kurang tepat, hampir dapat dipastikan mereka tidak akan menerima nasehat yang kita sampaikan. Lebih buruk lagi akan terjadi salah paham dan dapat menyebabkan keadaan yang semakin runyam. Seperti halnya kita menangkap lalat dengan menggunakan bom...hahaha.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">Anda ingin nasehat diterima dengan sehat??? Syaratnya adalah gunakan cara dan waktu yang tepat. Dijamin nasehat akan membuat sehat…hahaha. Banyak orang yang menasehati dengan cara membentak-bentak, bahkan sampai memukul. Mungkin kita pernah melihat seorang guru yang memarahi muridnya saat tidak mengerjakan PR atau melakukan suatu kesalahan atau orang tua yang mengomeli anaknya karena memecahkan sesuatu. Pada dasarnya orang-orang tersebut memberikan nasehat, namun cara yang digunakan kurang tepat. Sehingga yang teringat tentang amarah yang dikeluarkan oleh orang yang menasehati, bukan pada apa inti dari nasehat tersebut. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">Pernah suatu ketika seorang pemuda yang main bola, dia sampai rumah waktu adzan Magrib. Sesampai di rumah ia di marahi oleh ibunya, “kaaaamu, jam segini baru pulang!!gak denger adzan yaaa????” bilang ibunya dengan suara yang cukup keras dan muka yang memancarkan ketidak sukaan. <span style="" lang="FI">Si pemuda juga ikut marah karena sudah capek sampai rumah malah di beri kopi pahit sama ibunya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="FI">Seandainya ibu tersebut membiarkan anaknya untuk mandi terlebih dahulu kemudian sholat. Baru setelah itu si ibu mengutarakan ketidaksukaannya kalau anaknya main bola sampai Magrib, kita yakin si anak akan menerima dengan lapang dada dan insya Alloh akan merubah sikapnya tersebut. Ada sebuah iklan di televisi yang bisa kita ambil pelajaran, iklan yang menawarkan teh..alkisah si ibu melihat atap rumahnya bocor. </span>Dia sudah bilang kepada sang suami tentang hal tersebut, namun belum ada respon dari sang suami. Sampai waktu hujan turun dan meneteslah air dari atap yang bocor. Ibu berfikir apakah dia bilang tentang atap yang bocor kepada suaminya waktunya yang kurang tepat?. <span style="" lang="FI">Kemudian si ibu membuatkan teh untuk suami dan diminum bersama di teras rumah. Barulah si ibu bilang kalau atapnya bocor dan sang suami baru tersadar bahwa beberapa hari yang lalu si ibu sudah mengingatkan tentang atap yang bocor tersebut. Hal ini menandakan betapa waktu yang tepat untuk mengingatkan orang lain adalah sangat berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya nasehat/peringatan tersebut.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="FI">Terkadang kita melakukan hal seperti kasus pertama. Jika ada yang tidak sesuai dengan kehendak kita, kita memarahi orang yang bersangkutan secara membabi buta....ich sereem!!! Bisa jadi orang yang kita marahi justru melawan yang terjadi akhirnya kita akan mendapatkan musuh baru....hahaha.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="FI">Ketika kita hendak menyampaikan nasehat haruslah dikemas seindah mungkin, agar yang menerima bisa merasakan indahnya sebuah nasehat. Ada sebuah kisah yang menggambarkan jika segala sesuatu disampaikan dengan indah maka banyak manfaat yang bisa didapatkan. Terkisah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja. Suatu malam sang raja terbangun karena mimpi batang giginya tanggal. Dipanggilah seorang peramal untuk menjelaskan mimpi sang raja tersebut. Peramal tersebut mengatakan bahwa dikerajaan akan terjadi hal yang menyedihkan bagi seluruh anggota kerajaan dan rakyatnya, hal itu dikarenakan tanggalnya gigi<span style=""> </span>baginda menandakan bahwa satu gigi berarti <i style="">akan ada</i> <i style="">keluarga kerajaan yang akan meninggal. </i>Mendengar kabar itu sang raja menjadi marah dan akhirnya si peramal dikenai hukuman cambuk selama seratus kali. Kemudian sang raja memanggil lagi peramal yang lainya. </span>Si peramal sudah tahu tentang kejadian yang menimpa orang sebelumnya. Si peramal mengatakan bahwa maksud mimpi dari sang raja adalah hal yang menggembirakan, karena sang raja akan sehat dan <i style="">berumur lebih panjang dari keluarga baginda</i> yang lainya. Mendengar perkataan si peramal sang raja menjadi sangat bahagia dan memberikan sekantung emas untuk peramal tersebut. Dari sedikit cerita diatas, walaupun yang disampaikan adalah berita menyedihkan namun menjadi indah ketika dikemas dengan bahasa yang indah pula.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3pt; text-align: justify;"><span style=""> </span>Dalam dunia anak, untuk membangun karakter mereka. <span style="" lang="FI">Kita hendaknya menggunakan cara dan tahapan dalam menangani anak untuk menyampiakan nasehat. Adapun cara penanganan anak yang dapat kita coba antara lain:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-indent: -18pt;"><b style=""><span style="" lang="FI"> </span><i style=""><span style="color: blue;"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i></b><b style=""><i style=""><span style="color: blue;">Memandang Dengan Visual</span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>memperhatikan dan menemani anak bermain</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="" lang="FI"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="" lang="FI">orang tua atau guru tidak mengeluarkan kata-kata apapun, kecuali hanya memandang mereka.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="" lang="FI"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="" lang="FI">Tidak ada aturan-aturan kecuali ortu/guru memperhatikan tingkah laku mereka</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="" lang="FI"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="" lang="FI">Sesuaikan dengan cara belajar anak (visual”dilihat saja”, auditori “dilihat dari jarak yang membuatnya nyaman”, kinestetik “melihat sambil membelai”)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-indent: -18pt;"><span style="" lang="FI"> </span><b style=""><i style=""><span style="color: blue;"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i></b><b style=""><i style=""><span style="color: blue;">Peryataan Tidak Langsung</span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>digunakan saat strategi dengan memandang visual tidak berhasil</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="" lang="FI"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="" lang="FI">tidak menegur anak dengan kata “kamu”.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Membuat pernyataan tentang diri anak tanpa menunjuk.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span style="" lang="FI">Exmp: seandainya ramai kita akan mengganggu teman.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-indent: -18pt;"><span style="" lang="FI"> </span><b style=""><i style=""><span style="color: blue;"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i></b><b style=""><i style=""><span style="color: blue;">Mempertanyakan</span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>menanyakan tingkah laku anak</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>anak sendiri yang menjawab</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="" lang="FI"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="" lang="FI">pertanyaan digunakan untuk menyadarkan akan kesalahan yang dilakukan anak</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span style="" lang="FI">Exmp : Jika anak berantem “apakah kamu perlu bantuan?”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-indent: -18pt;"><span style="" lang="FI"> </span><b style=""><i style=""><span style="color: blue;"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i></b><b style=""><i style=""><span style="color: blue;">Peryataan Langsung</span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>memberi pilihan</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>menggunakan bahas positif</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="" lang="FI"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="" lang="FI">berhubungan dengan perasaan dan keselamatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span style="" lang="FI">Exmp: anak mencuri..”kamu pilih mengembalikan uang atau bapak ibumu kami panggil ke sekolah”</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family: Wingdings;"><span style="">Ø<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span>mengungkapkan langsung/dari dalam hati.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">Exmpl: Ananda, ibu kecewa dengan cara bicaramu yang kotor.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 21pt; text-indent: -18pt;"> <b style=""><i style=""><span style="color: blue;"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i></b><b style=""><i style=""><span style="color: blue;">Campur Tangan Fisik</span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span>Amankan hal/benda yang berbahaya.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="" lang="FI"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="" lang="FI">Menayampaikan pada anak apa yang ia kerjakan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><span style="" lang="FI"><span style="">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="" lang="FI">Bisa langsung menggunakan strategi kelima jika dalam keasaan ayng berbahaya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style="" lang="FI"> Selamat mencoba...semoga nasehat yang kita berikan untuk orang lain bisa bermanfaat. Kita bisa belajar dari kesalahan yang kita dan orang lain lakukan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style="" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style="font-size: 16pt; font-family: Chiller;" lang="FI">”</span><span style="font-size: 18pt; font-family: Chiller;" lang="FI">masalah dan kesalahan adalah kawan terbaik yang menunjukkan kita </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style="font-size: 18pt; font-family: Chiller;" lang="FI">untuk melakukan dengan cara yang lebih baik”</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style="" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 9pt; font-family: "Comic Sans MS";" lang="FI">Anggap saja ini hanyalah celoteh orang yang tak tahu sesuatu apapun, tetapi dia ingin selalu belajar agar dia bisa tahu sesuatu. </span><span style="font-size: 9pt; font-family: "Comic Sans MS";">(vs ’79)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style="" lang="FI"> </span></p>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-49295088852652582212011-05-19T07:45:00.004+07:002011-06-08T08:52:50.486+07:00ngeset mind education<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; font-weight: bold;font-family:arial;" align="center"><span lang="FI">MINDSET<span style=""> </span>EDUKASI</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;"> Pendidikan memang harus selalu mengikuti perkembangan zaman. Ada pertanyaan, alat apakah yang digunakan untuk menyimpan nasi????. Seorang anak menjawab magic jar...dan sang guru menyalahkan jawaban itu. Sang guru beranggapan bahwa jawabanya adalah bakul/<i style="">ceting (bahasa Jawa).</i> Seorang guru memang idealnya harus mengikuti perkembangan zaman. Karena ilmu pengetahuan akan terus berkembang setiap waktu. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Ada satu pernyataan yang mengatakan <b style="">”<i style="">pendidikan tidak hanya untuk 2 atau 3 tahun kedepan, namun pendidikan itu untuk waktu yang cukup lama</i>”</b>. Banyak contoh dari pernyataan itu, bagaiman Einstin yang harus keluar sekolah karena dianggap anak yang bodoh tetapi dia mampu menjadi ilmuwan yang hebat di masanya. Bagaiman Thomas Alfa Edison yang dianggap punya kelainan namun ia mampu menerangi dunia dengan bola lampunya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Pendidikan di Indonesia hanya terpaku dalam nilai kognitif dan kurang memperhatikan aspek yang lainya. Pada usia dini mereka boleh menjadi orang yang bukan apa-apa dalam kehidupan ini. Tetapi 20/30 tahun lagi mereka akan menjadi orang yang diperhitungkan dalam berbagai bidang. Biarkan mereka berekspresi di waktu kecil, tapi kita juga harus menanamkan karakter yang akan berguna untuk menghadapi masa depan mereka. Karakter dalam bentuk yang positif tentunya. Ada sebuah cerita tentang pendidikan di Jepang, apabila tahun ajaran baru salah satu test masuknya adalah memberikan sesuatu kepada calon siswa baru, apakah ia mengucapkan terima kasih apa tidak. Hal yang remeh yang sering kita tinggalkan ketika orang lain memberikan sesuatu kepada kita. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Kita perlu menguasai dan menjadi ahli dalam hal-hal yang penting untuk masa depan. Digambarkan untuk orang islam, keahlian membaca Al-Qur’an harus diasah dan menjadi ahli dalam membacanya. Keahlian membaca Al-Qur’an jauh lebih penting/urgen dari pada keahlian membaca koran tentunya...hahaha. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Seorang anak dalam pembelajaran di kelas tidaklah harus mendapatkan ranking 1, juara kelas, maupun memenangi setiap lomba yang diikutinya. Pada dasarnya manusia mampu mengembangkan dan mengasah satu saja kecerdasan yang dimiliki maka ia akan menjadi orang yang sukses. Karena ia mampu mem<i style="">branding </i>dirinya sendiri dengan keahlian yang mungkin tidak miliki orang lain. Baik itu kecerdasan dari aspek kognitif, psikomotorik maupun afektifnya. Sebagai contoh pesepak bola yang hebat <i style="">Leonal Messi</i> dia memiliki kecerdasan dalam bidang psikomotorik, dia mengasah satu kecerdasan itu dalam hidupnya akhirnya ia menjadi seorang yang ahli dalam dunia sepak bola. mungkin dalam hal matematics dia tidak begitu jago, atau dalam fisika dia agak loyo. Namun dia mampu mem<i style="">branding </i>dirinya lewat sepak bola. Sekali lagi belajar tidaklah untuk saat ini, dua tahun ke depan maupun lima tahun kedepan....Akan tetapi digunakan untuk nanti di masa yang akan datang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Ada tiga komponen lingkungan dalam proses belajar mengajar antara lain : Sekolah, Keluarga dan Masyarakat. Ketiga komponen tersebut sangatlah berhubungan erat, saling melengkapi dan saling mendukung. Socrates, seorang filusuf ketika di tanya bagaiman cara ia mengajar, ia menjawab <b style=""><i style="">”Pada dasarnya aku tidak mengajar, melainkan hanya menciptakan suasana lingkungan yang kondusif untuk belajar”.</i></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i style=""><span lang="FI" style="font-family:Arial;"><span style=""> </span></span></i><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Jelas lingkungan yang kondusiflah yang membuat anak didik kita mampu belajar. Belajar yang mencakup segala macam aspek baik psikomotor, afektif maupun kognitif si anak. Banyak orang tua yang kuatir anaknya di sekolah tidak mendapatkan nilai yang sempurna, takut anaknya menjadi anak yang bodoh secara kognitif. Pada dasarnya hal itu tidaklah berdasar, karena kita harus yakin bahwa anak kita pasti memilikli kelebihan dan kecerdasan dalam bidang tertentu, tergantung bagaimana kita menggali dan mengasah kecerdasan yang dimiliki oleh anak kita. Kita ingat sekali lagi bahwa belajar itu hasilnya akan dapat kita rasakan dimasa yang akan datang. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Biarkan anak kita bermain karena itu adalah masa mereka untuk bermain. Ketika kita melihat orang tua disaat kegiatan serius tetapi malah bermain, biasanya orang akan mengatakan ”Masa kecil kurang bahagia ya???”...hahaha. Mungkin itu hanyalah celotehan biasa, tetapi kalau kita mau merasakan hal itu menggambarkan bahwa masa kecil adalah untuk bermain dan berbahagia, namun sekali lagi kita idealnya juga menanamkan karakter yang positif dalam permainan anak kita.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Banyak orang yang ingin sukses, namun sayangnya banyak juga orang yang tidak tahu dan tidak mau menjadi sukses. Pada dasarnya untuk sukses setiap orang akan menghadapi kompetisi dalam hidup ini. Barang siapa yang mampu menghadapi dan siap untuk berkompetisi dia pasti akan menjadi pemenang. Orang yang menghendaki sukses pasti akan selalu menyiapkan dirinya untuk menghadapi kompetisi. Sedikit gambaran...mungkin banyak orang yang setelah sholat subuh ia tidur lagi bahkan sudah waktu subuh malah belum bangun. Secara tidak langsung ia telah kalah dalam berkompetisi dengan orang yang hanya jalan-jalan setelah subuh atau hanya menyirami bunga. Kenapa begitu??? <i style="">Karena <b style="">kita pasti akan menang jika berkompetisi dengan orang yang tidak siap (tertidur)</b>.</i> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Kita mungkin juga sering mendengar orang berkeluh kesah dan menyalahkan keadaan karena tidak menjadi orang yang sukses. Memang kita sering menggunakan keadaan sebagai alasan kegagalan. Tapi ketauhilah <b style=""><i style="">kolektor alasan adalah salah satu ciri orang yang gagal dalam kehidupanya</i></b>. Di dunia ini lebih banyak kegagalan jika dibandingkan dengan keberhasilan. Hanya orang yang mau bangkit dari kegagalanlah orang yang berhasil dalam hidupnya. Anggaplah kegagalan itu adalah masa lalu sehingga kita tak perlu memikirkan atau mengingat-ingat lagi. Ada sebuah ungkapan <b style=""><i style="">”boleh kita melihat spion, tapi hanya sesekali. Kita harus fokus ke depan agar kita selamat”</i></b><i style="">. </i>Bolehlah kita mengingat masa lalu tentang kegagalan, tapi seharusnya kita mampu mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut dan tetap fokus untuk memperbaiki kegagalan yang kita lakukan di masa lampau. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Orang-orang sukses, mereka berani melakukan hal yang tidak biasa dilakukan oleh orang lain. ”<i style="">Hasil yang luar biasa hanya dihasilkan oleh cara yang luar iasa, wajar kalau hasilnya biasa, karena dikerjakan dengan cara yang biasa. Memang mudah menggunakan cara yang biasa tetapi hasilnya pasti rendah”. </i>Mungkin kita akan dikritik bahkan dicaci ketika kita tidak melakukan dengan cara yang biasa dilakukan oleh orang pada umumnya. Namun ketika mereka melihat hasil dari cara kita mereka akan bilang ”LUAR BIASAAAA”. Itulah yang sangat kita inginkan bukan???hahaha...kerjakan dengan cara yang luar biasa...ooookeeeeeyyyyy?????</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span lang="FI" style="font-family:Arial;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style=";font-family:Chiller;font-size:14pt;" lang="FI" >Biarkan anak kita untuk mengekspresikan diri saat belajar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style=";font-family:Chiller;font-size:14pt;" lang="FI" >Biarkan mereka memilih apa yang ia sukai.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style=";font-family:Chiller;font-size:14pt;" lang="FI" >Bentuklah karakter mereka melalui apa yang mereka senangi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style=";font-family:Chiller;font-size:14pt;" lang="FI" >Penilaian kognitif bukanlah segala-galanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style=";font-family:Chiller;font-size:14pt;" lang="FI" >Asah kecerdasanya (satu saja), maka ia akan menjadi orang yang sukses.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; text-indent: 36pt;" align="center"><span style=";font-family:Chiller;font-size:14pt;" lang="FI" >Buat diri kita memiliki 1 saja branding/perbedaan keahlian dari orang lain.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: center;" align="center"><span style=";font-family:Chiller;font-size:14pt;" lang="FI" >Belajar adalah untuk mempersiapkan menghadapi masa yang akan datang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: center;" align="center"><span style=";font-family:Chiller;font-size:14pt;" lang="FI" >Selama kita masih hidup, kita akan selalu menghadapi kompetisi dalam segala bidang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: center;" align="center"><span style=";font-family:Chiller;font-size:14pt;" lang="FI" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size:8pt;"><br /></span></p>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-75403516055290852562011-05-12T08:27:00.000+07:002011-05-14T03:26:49.593+07:00membentuk karakter melalui cerita<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; font-family: arial;" align="center"><b style=""><span style=";font-size:18pt;" >KISAH PAKU DAN SEBATANG POHON</span></b><br /></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; font-family: arial;">Ada sebuah keluarga yang memiliki seorang anak laki-laki yang cukup nakal dan bandel. Sang ayah merasa kewalahan menghadapi kenakalan anaknya tersebut. Banyak nasehat yang ia berikan kepada anaknya agar anak tersebut menjadi anak yang baik dan patuh terhadap orang tua. Hingga akhirnya pada suatu hari sang ayah menemukan cara yang mungkin dapat memperbaiki perilaku sang anak tersebut. Dipanggilah si anak tersebut, “Nak, kemarilah!!ada sesuatu yang ingin ayah sampaikan kepadamu”. <span style="" lang="FI">Si anak pun mendatangi ayahnya sambil berkata, “Ada apa ayah?”. “Kamu melihat pohon di depan rumah kita wahai anakku?” Tanya sang ayah. Anak tersebut menjawab, “Iya ayah, memangnya kenapa?”, si anak menjawab dengan sedikit keheranan. “Kita akan membuat sebuah kesepakatan anak ku”, kata sang ayah. “Kesepakatan apa ayah?” Tanya si anak. “Begini anak ku, ketika kamu melakukan perbuatan yang tidak baik, melakukan kenakalan dan tidak patuh pada orang tua, maka aku akan menancapkan sebuah paku di pohon itu” kata ayahnya. “Kita akan melihat seberapa banyak paku yang akan menancap di pohon tersebut” tambah ayahnya. Sang anak tersebut tampak berpikir, setelah beberapa waktu dia menjawab sekenanya, “Baik ayah, aku setuju dengan kesepakatan ini. Ayah boleh menancapkan paku sesuka ayah ketika aku melakukan hal yang kurang baik dan tidak patuh kepada orang tua”. “Baiklah nak, kalau memang engkau setuju. Biar adil aku akan mencabut paku yang ada di pohon itu ketika kamu melakukan perbuatan yang terpuji dan berbakti kepada orang tua”.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; font-family: arial;"><span style="" lang="FI">Setelah kesepakatan itu anak tersebut masih tetap melakukan apa yang dia sukai, dia masih tetap nakal dan selalu membantah orang tua. </span>Sang ayah pun dengan konsisten ketika sang anak melakukan perbuatan tidak terpuji maka ditancapkanya sebuah paku ke pohon tersebut. Hari terus berlalu…..</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style=""> </span>Suatu hari di saat pagi si anak duduk santai di depan rumahnya sambil minum secangkir kopi. Tanpa sadar ia melihat ke sebuah pohon yang penuh dengan paku tertancap di sekeliling pohon tersebut. Dia terus memperhatikan pohon tersebut. Pikiranya tergiring menuju kesepakatan yang telah dibuatnya bersama sang ayah. Dia mendekati pohon tersebut dan melihat dengan seksama, ternyata banyak sekali kenakalan dan perbuatan yang sudah membuat orang lain bahkan orang tua sendiri merasa kecewa dan tidak nyaman. <span style="" lang="FI">Sang anak merasa sangat bersalah. Akhirnya ia memutuskan untuk merubah dirinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span>Si anak mulai mengurangi kenakalan dalam dirinya. Dia merasa sangat merasa sulit untuk merubah hal yang sudah melekat pada dirinya tersebut. Namun, si anak terus memaksakan diri untuk berubah jadi lebih baik dan lebih baik lagi. Dia memaksakan diri untuk terus berbakti kepada orang tua dan mematuhi nasehat mereka. Lambat laun dia merasa nyaman dengan perbuatan baiknya sekarang dan dia terus berusaha untuk jadi lebih baik demi untuk menebus kesalahan dimasa lalunya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style="" lang="FI"><span style=""> </span>Hingga tibalah suatu hari sang ayah memanggil anak tersebut. Dia menuntut si anak tersebut menuju pohon yang menjadi bukti kesepakatan diantara keduanya. Sang ayah memperlihatkan bahwa pohon tersebut telah bersih dari paku-paku yang dulu ditancapkan ketika si anak itu melakukan perbuatan yang tidak terpuji dan tidak patuh kepada orang tua. Sang ayah merasa sangat bahagia melihat perubahan anaknya. Akan tetapi si anak justru menangis dipelukan ayahnya sambail berkata, “Ayah, maafkan aku ayah…walaupun paku-paku yang ada di pohon tersebut telah tercabut semua, tetapi kita lihat masih ada bekas paku yang tertancap dalam pohon itu”. Sang yah kemudian berkata, “Itu hanyalah masa lalu anakku. Jadikan itu pelajaran untuk menjadi lebih baik daari sekarang”.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style="" lang="FI"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style="" lang="FI">Iki yo mung latihan nulis crito mas, mbak, budhe, pakdhe lan konco-konco kabeh…hehehe. Yen ono manfaate monggo dingge sareng-sareng, yen dianggap ra ono manfaate di buang wae utawa gaweo cerito sing luih apik…eh kliru, sing luwih sae..supoyo aku iso sinau marang sliramu..!!hehehe</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><span style="" lang="FI">Sedikit cerita yang tertulis diatas akan saya tarik menuju ke dunia pendidikan…(sok nggayaaa..hahaha). </span></p> <ul style="margin-top: 0cm; font-family: arial;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di kelas kami, ada kesepakatan antara siswa dan guru ketika anak tidak sholih dalam hari itu (adab ketika guru masuk ke dalam keleas dan ketika menerangkan pelajaran) maka kami tandai <b style=""><i style="">kalender</i></b> dengan <b style=""><i style="">tanda silang </i></b>yang memberi arti bahwa hari itu adalah hari diman kami tidak patuh dan tidak menghormati para guru. Kalender kami ibaratkan sebagi pohon dalam cerita diatas, dan tanda silang adalah paku-paku yang menancap. Semakin banyak tanda silang maka kami jauh dari sikap yang terpuji (patuh dan menghormati guru-guru kami). </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style="">Si anak justru menangis dipelukan ayahnya sambail berkata, “Ayah, maafkan aku ayah”. </i>Tradisi minta maaf juga kami coba kembangkan di kelas kami.</li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; font-family: arial;"><b style="">¤</b> Ketika ada anak yang berselisih paham, saling mengejek, bahkan sampai beradu jotos maka kami damaikan mereka untuk saling meminta dan memberi maaf. Hal ini disaksikan oleh teman-teman satu kelasnya, dengan tujuan untuk memberi pelajaaran ke teman yang lain. Selain itu teman satu kelas juga dapat dijadikan sebagai saksi yang menjadi control agar anak tersebut tidak bermusuhan lagi.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; font-family: arial;"><b style="">¤</b> Ketika siswa berjalan di depan guru tidak membungkukkan badan atau bilang “permisi”, maka ia seharusnya minta maaf kepada guru yang bersangkutan karena melakukan hal yang kurang sopan. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; font-family: arial;"><b style="">¤ </b>Ketika siswa berbicara dengan guru ia tidak menggunakan bahasa yang baik (jawa kromo atau bahasa Indonesia) maka ia seharusnya minta maaf kepad guru yang bersangkutan karena telah berbicara tidak sopan. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: center; font-family: arial;" align="center"><span style=";font-size:16pt;" >siswa yang lain menjadi kontrol siswa lainya yang melanggar kesepakatan bersama. Meraka mengingatkan temanya yang melanggar kesepakatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; font-family: arial;">Ini hanya sedikit upaya untuk mendidik anak didik agar mereka mempunyai kepribadian dan akhlak yang lebih baik…itulah harapan kami!!!</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: center; font-family: arial;" align="center"><i style=""><span style="font-size:8pt;">Anak didik_Q tercinta : “roni,fina,afri,dafa,apri,farid,fella,ghana,ginting,handi,jamshid,kidung,lucky,rif’an,muna,revin,riezky,rifqi,fatha,sabila,satya,syifa’,tiara,yanandra”.</span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: center; font-family: arial;" align="center"><i style=""><span style="font-size:8pt;"> </span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; font-family: arial;" align="center"><b style=""><i style=""><span style=";font-size:8pt;" >Anggap saja ini hanyalah celoteh orang yang tak tahu sesuatu apapun, tetapi dia ingin selalu belajar agar dia bisa tahu sesuatu. (vs ’79)</span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; font-family: arial;"><span style=";font-size:16pt;" > </span></p>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-86731702624135754642011-05-02T12:51:00.001+07:002011-05-02T12:53:08.112+07:00boss vs pemimpin<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">BOSS VS PEMIMPIN</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">Dalam KBBI offline ku yang namanya BOS adalah orang yang mengawasi dan berikan perintah kepada bawahan /karyawan. Sedangkan PEMIMPIN memiliki maksud orang yang memimpin, berasal dari kata “pimpin” yang berarti dibimbing, di tuntun. Secara harfiah itulah yang dimaksud dengan boss dan pemimpin. Dari hal diatas dapat kita lihat ternyata antara boss dan pemimpin tidaklah sama. Perbedaan antara bos dan pemimpin diantaranya adalah :</span></p> <ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">Seorang BOSS <b style=""><i style="">memperkejakan bawahanya</i></b><i style="">, </i>seorang PEMIMPIN akan <b style=""><i style="">mengilhami mereka</i></b></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">Seorang BOSS <b style=""><i style="">mengandalkan</i></b><i style=""> <b style="">keku<u>asaanya</u></b></i>, seorang PEMIMPIN akan <b style=""><i style="">mengandalkan kemauan baiknya</i></b></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">Seorang BOSS <b style=""><i style="">menimbulkan ketakutan</i></b>, seorang PEMIMPIN <b style=""><i style="">memancarkan kasih sayang</i></b></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">Seorang <span style=""> </span>BOSS mengatakan “<b style=""><i style="">aku</i></b>”, seorang PEMIMPIN mengatakan “<b style=""><i style="">kita</i></b>”</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">Seorang BOSS menunjukan “<b style=""><i style="">siapa</i></b><i style="">”</i> yang salah, seorang PEMIMPIN menunjukan “<b style=""><i style="">apa</i></b><i style="">” </i><span style=""> </span>yang salah</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">Seorang<span style=""> </span>BOSS tahu bagaimana sesuatu <b style=""><i style="">dikerjakan</i></b>, seorang PEMIMPIN tahu bagaiman <b style=""><i style="">mengerjakanya</i></b>.</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">Seorang<span style=""> </span>BOSS <b style=""><i style="">menuntu</i></b>t rasa hormat, seorang PEMIMPIN <b style=""><i style="">membangkitkan</i></b> rasa hormat</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">Seorang<span style=""> </span>BOSS berkata <b style=""><i style="">“pergi!!”</i></b>, seorang PEMIMPIN berkata <b style=""><i style="">“mari kita pergi”.</i></b></span></li></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">Maka jadilah kita sebagai seorang PEMIMPIN dan bukan seorang BOSS</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 306pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Comic Sans MS";">(<a href="http://www.rizalarafah.com/">www.rizalarafah.com</a>)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%; font-family: "Comic Sans MS";">Sekarang kita lihat sikap kita sebagai boss ataukah pemimpin?? Dalam kehidupan sehari-hari entah orang itu sebagai orang tua, direktur perusahaan, ketua RT, guru, kepala sekolah, ketua organisasi atau apaun jabatan kita. Ketika kita memiliki bawahan dan bertanggung jawab terhadap bawahan kita sebenarnya kita semua masuk dalam 2 pilihan, kita pengin menjadi seorang <b style="">BOSS</b> atau seorang <b style="">PEMIMPIN.</b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""> </b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: "Comic Sans MS";">Perhatian:</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: "Comic Sans MS";"> tulisan tersebut diatas hanya untuk memotivasi penulis agar dalam memimpin bisa betul-betul menjadi pemimpin bagi bawahanya. Jika jadi seorang guru maka ia mampu menjadi pemimpin bagi anak didiknya dan bukan menjadi seorang boss bagi mereka.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Comic Sans MS";">Anggap saja ini hanyalah celoteh orang yang tak tahu sesuatu apapun, tetapi dia akan selalu belajar agar dia bisa tahu sesuatu. (vs ’79)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-39096035490906787962011-03-03T09:13:00.002+07:002011-03-03T09:25:34.209+07:00mencoba untuk berubahmenjadi seorang pendidik memang susah-susah gampang tapi penuh dengan tantangan. Apalagi mendidik anak-anak SD yang mempunyai keaktifan luar biasa. Seorang pendidik di tuntut mampu mengarahkan anak didiknya menjadi pribadi yang cerdas, takwa dan mandiri. Salah satu kata kunci untuk meraihnya adalah uswatun khasanah bagi anak didiknya. Karena ada pepatah yang menyebutkan 1000 kata-kata akan terkalahkan dengan 1 tindakan (contoh). Hal ini menuntut seorang guru harus mampu memberi contoh perilaku yang baik, sopan dan sesuai dengan norma yang berada di lingkungan masyarakat. Seorang guru akan selalu menjadi perhatian baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-25193697076290674172011-02-16T11:34:00.005+07:002011-05-11T10:07:51.185+07:00mengajarlah engkau dengan hatiBanyak hal yang dapat dipelajarai ketika kita mengajar sebagai pendidik. Kita memiliki banyak waktu dan masalah yang akan kita hadapi dalam tatap muka bersama dengan anak-anak. Kita akan dilatih oleh keadaan yang memberi banyak ilmu untuk pengembangan diri kita. Ketika seorang guru diberi tugas untuk menjadi wali kelasa di kelas yang sudah bagus (secara akademik maupun akhlak) biasanya akan menerima dengan senang hati. Namun saat ditempatkan di kelas yang <span style="font-style: italic;">trouble maker</span> justru para guru akan menolak dengan berbagai alasan.<br />Pada dasarnya saya lebih suka ditempatkan dikelas yang trouble, karena dengan berbagai trouble yang ada dalam kelas tersebut justru kita akan mendapatkan banyak guru dan banyak ilmu. Bukankah kita diwajibkan belajar dari ayunan sampai liang lahat?? Itulah kesempatan yang sangat baik ketika kita berada bersama anak-anak yang trouble, menurut saya anak-anak yang di katakan <span style="font-style: italic;">trouble maker</span> pada dasarnya mereka adalah anak-anak yang kreatif dan memiliki daya imajinasi yang cukup bagus. Sebenarnya banyak hal yang dapat kita pelajari dari mereka untuk mengembangkan dan menemukan metode yang sesuai dengan tingkah laku anak.<br />Ada istilah yang mengungkapkan "pengalaman adalah guru yang terbaik", mungkin itu memang betul adanya. Pada dasarnya ketika ada masalah yang datang kita akan mendapatkan sesuatu yang baru untuk menambah keahlian kita. kita tidak perlu terlarut dalam masalah yang kita hadapi, akan tetapi sebaiknya kita fokus dalam mencari solusi dari masalah yann sedang kita hadapi. Masalah adalah vitamin untuk orang-orang yang luar biasa...Dr. Paul Stolz menyimpulkan bahwa kesuksesan merupakan hasil hasil dari kemampuan kita untuk bangkit kembali setelah mengalami masalah. Kapanpun dan dimanapun setiap orang yang masih hidup di alam raya inni pasti akan mengalami dan menjumpai masalah..sekarang kita akan memposisikan diri dimana ketika kita mengahadapi masalah?? <span style="font-weight: bold;font-family:courier new;" >lariiiii atau dengan berani dan tersenyum dalam menghadapinya</span>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-87733374465397040732010-03-23T09:22:00.002+07:002010-03-23T09:31:49.464+07:00otak atik otak<div align="justify">March, 16th 2010<br /><span style="color:#000066;">Otak manusia merupakan bagian terpenting dalam tubuh Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, </span><a title="Gerakan (halaman belum tersedia)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gerakan&action=edit&redlink=1"><span style="color:#000066;">gerakan</span></a><span style="color:#000066;">, </span><a title="Perilaku" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku"><span style="color:#000066;">perilaku</span></a><span style="color:#000066;"> dan fungsi tubuh </span><a title="Homeostasis" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Homeostasis"><span style="color:#000066;">homeostasis</span></a><span style="color:#000066;"> (pengaturan) seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti </span><a title="Pengenalan (halaman belum tersedia)" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengenalan&action=edit&redlink=1"><span style="color:#000066;">pengenalan</span></a><span style="color:#000066;">, </span><a title="Emosi" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Emosi"><span style="color:#000066;">emosi</span></a><span style="color:#000066;">. </span><a title="Ingatan" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ingatan"><span style="color:#000066;">ingatan</span></a><span style="color:#000066;">, </span><a title="Gerakan motorik" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_motorik"><span style="color:#000066;">pembelajaran motorik</span></a><span style="color:#000066;"> dan segala bentuk </span><a title="Pembelajaran" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran"><span style="color:#000066;">pembelajaran</span></a><span style="color:#000066;"> lainnya. Alloh menganugerahkan kepada manusia sebuah benda yang sangat berharga berupa otak.<br /></span>Otak manusia ibarat komputer, yang terdiri dari hardware maupun software. Hal itu digunakan untuk mengingat, merasakan, melakukan dan menikmati apa yang telah menjadi program dalam otak kita. Otak kita terdiri dari banyak sekali sel-sel saraf yang disebut dengan neuron yang berfungsi untuk mengantarkan rangsang. Otak secara fungsi dapat dibagi menjadi 2 bagiam yaitu otak kanan dan otak kiri. Secara garis besar otak kiri berisi tentang pengetahuan atau kata-kata sedangkan otak kanan berisi tentang keindahan, seni atau intonasi dalam berkata-kata. Untuk menyeimbangkan otak dapat kita lakukan brain gym (senam otak) adapun caranya antara lain :<br /><span style="color:#ff0000;">@ jempol di tangan kiri dan kelingking di tangan kanan, coba dibolak balik secara bergantian (jempol di tangan kanan da kelingking di tangan kiri)</span><br /><span style="color:#33cc00;">@ tangan kanan posisi menembak dan tangan kiri posisi jari tengah dan telunjuk berdiri, posisi diubah antara tangan kanan dan tangan kiri.<br /></span><span style="color:#ffff00;"><span style="color:#ffcc00;">@ tangan kanan mengepal di putar keluar dari dada dan tanagn kiri sebaliknya diputar ke dalam, hal ini dilakukan secara bersama-sama antara tangan kiri dan tangan kanan</span><br /></span><span style="color:#996633;">@ tangan kanan posisi menembak tangan kiri dengan kelima jari melebar, di pindah tangan kiri posisi menembak dan tangan kanan menjadi empat jari melebar, begitu seterusnya sampai salah satu tangan menggenggam dan tangan yang lainya posisi menembak.<br /></span>Selamat Mencoba<br /><br />Di dalam otak ada bagian yang berfungsi untuk memproduksi rasa disebut amyg dala. Amyg dala bekerja sesuai dengan persepsi otak dan memberi reaksi dari apa yang kita pikirkan akan menjadi apa yang kita rasakan. Sebagai contoh, ketika kita berfikir gagal maka apapun yang kita lakukan akan gagal karena kita telah berfikir untuk gagal. Jadi, mulai sekarang kita harus merubah sudut pandang kita menjadi sudut pandang yang bersifat positif. Selain itu kita juga harus berfikir pada kelebihan, keuntungan dan manfaat yang dapat kita dapat dan berikan.<br />Dalam membentuk program dalam otak dapat diurutkan sebagai berikut :<br />PERASAAN --> AMYGDALA --> PERSEPSI DALAM OTAK<br />Dalam urutan diatas sebenarnya otak kita dalam bekerja sering kali dipengaruhi oleh perasaan yang ada dalam kita yang akhirnya memprogram apa yang ada dalam otak kita. Adapun hal yang membentuk program dalam otak kita antara lain:<br />1. <span style="color:#6633ff;">modelling </span><br />dalam hal ini apa yang kita dengar, lihat, rasa maupun yang kita lakukan akan menjadi program dalam diri kita. Sebagai contoh orang tua yang merokok anaknya juga akan menjadi perokok, hal ini disebabkan apa yang anak lihat akan menjadi program dalam otak mereka. Sehingga mereka akan beranggapan bahwa merokok itu suatu kenikmatan. Masih banyak lagi contoh yang terkait dengan modelling.<br /><span style="font-family:trebuchet ms;font-size:180%;color:#ff0000;">”apa yang kita lihat, dengar, rasakan bisa membentuk dan merubah kepribadian kita”</span><span style="font-family:lucida grande;"><br /></span><span style="color:#3366ff;">2. specific incident<br /></span>hal ini terkait dengan kejadian-kejadian yang bersifat yang menyebabkan terbentuknya program dalm pikiran kita. Mungkin kita pernah menjumpai kasus dimana ada seseorang yang mengalami trauma untuk mengendarai vespa, hal ini bisa disebabkan karena dalam otaknya telah terprogram bahwa mengendarai vespa sangat berbahaya. Hal ini bisa saja disebabkan seseorang tersebut pernah terjatuh dari vespa dan dalam otaknya terprogram bahwa naik vespa itu berbahaya..<br /><span style="color:#3366ff;">3. verbal programming</span><br />cara membentuk program dalam otak dengan menggunakan kata-kata. Kita mungkin pernah melihat dan mendengarkan ada seorang anak yang masih kecil mengucapkan kata-kata kotor. Hal itu bisa disebabkan bahwa sang anak hidup dalam lingkungan yang orang-orang disekitarnya juga sering berkata-kata kotor. Karena sang anak sering mendengar kata kotor maka di otaknya akan terprogram bahwa kata-kata kotor adalah hal yang biasa. Maka dari itu mari kit aajarkan anak-anak kita kalimat toyibah dan kata-kata motivasi agar anak kita tumbuh enjadi anak yang hebat.<br />Program dalam otak yang akan menentukan kelak kita akan menjadi apa.<br />Maka dari itu installah program-progran yang positif dalam otak kita agar kit menjadi orang yang hebat</div><div align="center"><br /><span style="font-family:courier new;font-size:130%;"><strong><span style="color:#993399;">Catatan tentang program dalam otak untuk anak-anak:</span></strong><br /></span>- apa yang anak lakukan merupakan cerminan dari kita<br />- doktrin dari orang tua akan sangat mengena pada anak<br />- kata-kata kita akan menjadi kepribadian kita<br />- jangan terlalu mengekang anak karena akan menjadi kerpribadian mereka<br /><br />satu renungan untuk kita :<br />jika anak dibesarkan dengan <span style="color:#ff0000;">celaan</span> ia berlajar <span style="color:#3333ff;">memaki</span><br />jika anak dibesarkan dengan <span style="color:#3366ff;">permusuhan</span> ia belajar <span style="color:#ff6600;">berkelahi</span><br />jika anak dibesarkan dengan <span style="color:#ff0000;">cemoohan</span>, ia belajar <span style="color:#3333ff;">rendah</span> <span style="color:#3333ff;">hati</span><br />jika anak dibesarkan dengan <span style="color:#3366ff;">hinaan</span> maka ia bealajar <span style="color:#ff6600;">meragukan diri<br /></span>jika anak dibesarkan dengan <span style="color:#ff0000;">toleransi</span> ia belajar <span style="color:#3366ff;">menahan diri</span><br />jika anak dibesarkan dengan <span style="color:#3366ff;">dorongan</span> ia belajar <span style="color:#ff0000;">percaya diri</span><br />jika anak dibesarkan dengan <span style="color:#ff6666;">pujian</span> ia belajar <span style="color:#3366ff;">menghargai</span><br />jika anak dibesarkan dengan <span style="color:#3366ff;">dukungan</span> ia belajar <span style="color:#ff6666;">menyenangi diri<br /></span>jika anak dibesarkan dengan <span style="color:#ff0000;">cinta dalam kehidupanya</span> ia belajar<br /> <span style="color:#3366ff;">menemukan cinta dalam kehidupanya<br /></span><strong><em><span style="color:#3366ff;"><br />ingin kita jadikan apa anak kita…???</span></em></strong></div>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-37870291632797314812010-03-05T10:12:00.002+07:002010-03-23T09:21:19.683+07:00Lambaian Tangan Penyampai Ilmu<div align="center"><em>Bismillahi rahmanir rahiim</em></div><em><div align="center"><br /></em>Seorang Ustadz dengan peci putih, baju muslim warna hijau muda, celana panjang diatas mata kaki berdiri di depan santri-santrinya. Dengan khusuk para santri usia sekitar 8 tahun memperhatikan lambaian tangan sang ustadz yang naik turun, kadang kala menggenggam, kadang mendatar dan gerakan-gerakan yang bervariasi. Para santri melafadzkan Surah Al-Lahab dengan kompak dan suara yang keras. Tangan sang ustadz ternyata sebagai isyarat untuk menandai dimana para santri harus membaca huruf dengan panjang, pendek, sukun, maupun tasydid. Bahkan sampai masuk keranah tajwid seperti ghunah yang harus ditahan, idhom yang harus masuk, ikhfak yang samar-samar maupun idhar yang harus dibaca dengan jelas.<br />Metode yang digunakan oleh sang Ustadz merupakan salah satu metode untuk mempermudah dalam belajar Al-Quran. Metode ini cocok digunakan untuk anak yang memiliki keaneka ragaman cara dalam belajar. Ada yang bersifat kinestetik, visual, maupun auditori. Gerakan tangan sang ustadz cocok untuk anak yang bergaya kinestetik, dengan cara diucapkan bersama-sama akan menarik santri yang menggunakan pendekatan belajar secara verbal karena mereka bisa berteriak-teriak untuk mengekspresikan diri. Bagaimana dengan santri dengan pendekatan visual? Dengan nada yang mendayu-dayu (murotal) dalam melafalkan Al Qur’an mereka akan merasa nyaman dalam mengikutinya.<br />Tanpa kita sadari ternyata kita bisa menggunakan anngota tubuh yang kita miliki untuk belajar sambil bermain. Genggaman tangan, lambaian tangan, naik turunya tanagn kita, bahkan gerakan jari tangan kita bisa kita gunakan untuk belajar, tinggal memupuk kreativitas kita. Dari sang ustadz tadi kita dapat mempelajari dan mempraktekan ke anak-anak kita. Sebagai contoh :<br /><span style="color:#3333ff;">Ø Tangan menggenggam dan ditarik kedalam : digunakan untuk bacaan yang harus ditahan 2/lebih harakat (idhgom, ikhfak, ghunah,)<br />Ø Tangan membuka dan diangkat keatas : digunakan untuk bacaan yang harus dibaca panjang (mad) baik 2 harakat atau lebih.<br />Ø Gerakan tangan ke bawah dan ditekan dengan cepat : digunakan untuk membaca huruf yang bertemu dengan sukun dan tidak dibaca panjang maupun dimasukkan<br />Ø Gerakan tangan mendatar : digunakan untuk bacaan yang biasa (tidak panjang, tidak dimasukan, dan tidak ditekan.)<br /></span><em><span style="font-size:78%;">Exp. SD BirrulQ by U. one two</span></em><br />Kita bisa memvariasikan gerakan agar anak tertarik untuk belajar dan yang terpenting anak dapat menikmati proses belajar mengajar dan tahfidz Al-Qur’an.<br />Semoga bermanfaat, selamat mencoba </div>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-46741913753282579562010-03-05T10:03:00.002+07:002010-03-05T10:09:44.216+07:00Refleksi DiriQ<div align="center">Refleksi DiriQ<br /><br />Tanjung si gadis cilik berumur 5 tahun, dengan membawa sebuah buku dia berlari ke pangkuan ibunya dengan pakaian yang Islami (pakaian muslim) ala anak-anak…baju kuning yang lucu pakai jilbab kedodoran lagi…mencerminkan anak muslim. Sampai dipangkuan ibunya ia langsung menyodorkan buku itu sambil berkata…”Ibuu, Tanjung mau ngaji!!!”. Dengan sabar ibunya menyemak buku Iqro’ yang dibawa sang ananda tercinta…ka,ta,ba…ba,ba,a..wa,ra,a..dst. Begitu kurang lebih yang dibaca oleh si Tanjung gadis muslimah.<br />Seorang kakek yang sudah tua 60-an tahun memakai sarung yang sudah kusam, pakai baju yang agak kusam, paki peci yang sudah kecoklatan yang awalnya hitam karena sudah usang menjadi kecoklatan. Beliau setelah selesai sholat magrib tetap dimasjid sambil ditemani seorang pemuda. Dengan khusu’ dan sabar mereka berdua membuka sebuah buku dan membaca dengan perlahan…a,ba,ta,,,ba,ta,a,,,ta,ta,ba,,,dst. Begitulah kurang lebih bunyinya.<br />Sedikit gambaran tentang seorang anak dan orang tua yang berlomba-lomba mengaji…Si tanjung seorang gadis muslimah cilik yang belajar dengan belaian kasih sayang seorang ibu dan seorang tua yang berumur 60-an tahun ditemani seorang pemuda yang dengan telaten menagjarinya. Nah,,,,sekarang kita para pemuda…masih kah ada kesadaran kita untuk meluangkan waktu walaupun hanya 5 menit untuk membuka Al-Qur’an maupun belajar Iqro’?. Kita kurang beristiqomah dalam menjalankan apa yang telah menjadi kewajiban sebagai seorang muslim, padahal sebenarnya keistiqomahan adalah sebuah karomah dari Alloh untuk hambanya yang dicintai. Kalau begitu sudahkah kita termasuk orang yang dicintai oleh Alloh?? Silahkan anda jawab dengan menggunakan hati yang paling dalam<br /><br />“cinta akan dibalas dengan cinta”<br /> tumbuhkan rasa cinta kita kepada Alloh, pasti Alloh akan membalas cinta kita<br /> </div>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-707242644879363582010-02-19T09:53:00.000+07:002010-02-19T09:56:54.086+07:00my scooter love<a href="http://2.bp.blogspot.com/_Mk8-32p94q0/S339u1KX1mI/AAAAAAAAABI/uhdisemN_EQ/s1600-h/DSC00196.psd.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5439782905919821410" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 320px; CURSOR: hand; HEIGHT: 240px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://2.bp.blogspot.com/_Mk8-32p94q0/S339u1KX1mI/AAAAAAAAABI/uhdisemN_EQ/s320/DSC00196.psd.jpg" border="0" /></a> VESPA SUPER VS SPRINT.....<br /><br /><div></div>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-66348530101118313522010-02-05T09:26:00.001+07:002010-03-02T13:23:47.123+07:00Adakah keadilan??<div style="TEXT-ALIGN: justify;font-family:arial;" ><span style="font-size:85%;">Adakah keadilan di negara yang berasaskan <span style="FONT-STYLE: italic"><span style="FONT-WEIGHT: bold">keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia??</span></span><br /><br /></span><span style="font-size:85%;"><span style="FONT-STYLE: italic"></span></span></div><br /><div style="TEXT-ALIGN: justify;font-family:arial;" ><span style="font-size:85%;"><span style="FONT-STYLE: italic"><span style="FONT-STYLE: italic"></span></span><span style="FONT-STYLE: italic"><span style="FONT-STYLE: italic"></span></span>asas negara kita yang masih jauh dari ketercapaian, sejak kurang lebih 60 tahun yang lalu di gulirkan sebagai asas negara tercinta Republik Indonesia kata "keadilan" tampaknya hanya isapan jempol belaka. Benarkah asas atau aturan dalam Pancasila itu untuk ditepati? Begitu banyak orang Indonesia yang "pandai" </span><span style="font-size:85%;">mengutak atik segala sesuatu yang ada, bahkan sesuatu yang dianggap sakral sekalipun. Jangankan hukum manusia, hukum dari Sang Pencinta pun diotak atik. Ada istilah Jawa <span style="FONT-STYLE: italic">"otak atik matuk ora matuk di gatukne"</span> yang mempunyai makna segala sesuatu yang kurang tepat bisa di bolak-balik sehingga menguntunkan walaupun tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku.<br />Hukum di negara kita memang tajam, <span style="FONT-STYLE: italic">tetapi....</span>tajam nya seperti pedang bermata satu "tajam ke bawah tumpul ke atas". Yang perlu dipertanyakan dimana suara yang menjadi <span style="FONT-STYLE: italic">way of life</span> kita? KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDO**SIA?? Jauh api dari panggang...negara kita negara yang "katanya" menjunjung keadilan.<br />Mereka lupa bahwa pembuat hukum yang hakiki adalah Rabb Sang Pencipta Segalanya. Hukum buatan manusia bisa saja kita menghindar darinya. Tapi dapatkah kita menghindar dari hukum sang Pencipta Segalanya??</span></div><div style="TEXT-ALIGN: justify;font-family:arial;" ><span style="font-size:85%;">kalau kita mendengar dan mengamati apa yang terjadi di negara kita pasti akan mengerutkan wajah, apa sebenarnya yang terjadi???seakan hukum itu hanaya punya orang yang berduit saja, yang menerapkan hukum hanya orang orang "kecil" itu kalau di dunia...tapi lihat nanti apa yang akan terjadi di akhirat...kata bang napi...waspadalah...waspadalah!!!<br /></div><span style="FONT-STYLE: italic"></span></span>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-30659491661461549872010-02-05T09:13:00.000+07:002012-04-24T08:14:47.368+07:00history of vespa 1979 part 1<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;">bismillahi rahmani rahim...pagi-pagi dah siap pergi dengan ditemani si putih yang nyentrik untuk bekerja. Pagi ini terasa nikmat sekali, si Putih begitu di stater langsung <span style="font-style: italic;">responding</span> gak ada acara <span style="font-style: italic;">ngadat-ngadat....</span>Si Putih teman setia yang menemaniQ di hampir setiap langkahku</span></span> dari pagi ke pagi lagi...begitu banyak kenangan yang telah terukir bersamanya baik suka maupun duka. Si Putih, vespa hadiah dari bapak waktu aku SMU dulu (2000). Sejarah singkat tentang vespaQ yang buntut, tapi sebelumnya kita kasih biodata si do'i dulu :<br />
nama : vespa </div>
<div style="text-align: justify;">
model : super 150<br />
pabrikan : italia<br />
tanggal lahir : 1979<br />
besar silinder : 150 cc<br />
alamat : AD6642BE<br />
warna kulit : cream</div>
<div style="text-align: justify;">
no rangka : VBC 1515943</div>
<div style="text-align: justify;">
no mesin : 29548261</div>
<div style="text-align: justify;">
makanan pokok : bensin campur</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #3366ff; font-family: times new roman;">sejarah penunggangan</span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
ni vespa hadiah dari bopo biyung karena saya butuh kendaraan yang mesti naganter saya menimba ilmu di perguruan SLTA. Berawal dari itu keinginan saya untuk mempunyai motor yang murah tapi masih antik n yang terpenting masih<i> seger waras sehat wal afiat. B</i>udget yang pas-pasan di kala itu membuat kita memilih vespa sebagai sarana transportasi kesana kemari. di awal tahun ada temen bapak yang datang ke rumah membawa sesosok besi tua. Tanpa pikir panjang ku joba menaiki tuh besi tua,apa yang terjadi...? sungguh luar biasa aku langsung jatuh hati padanya...<i>sok puitis dikit gpp</i>..singkat cerita besi tua itu terjual ke kami dengan harga yang cukup tinggi memang, karena kita juga pengin bantu temen bapak yang dulu pernah diajak susah n senang bersama. harga 4jt memang tidak sewajarnya pada waktu itu tapi bukan harga yang kami pikirkan tapi untuk lebih mempererat persaudaraan antara kami. Kata para pujangga lama "sahabat tidak dapat di nilai dengan apapun" atau di iklan Sampoerna hijau<span style="color: #33cc00;">...<b><i><span style="font-family: georgia;">teman tak dapat dibeli</span></i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
masa smu dilewati dengan ditemani si besi tua, sampai lulussss......tetap si besi tua. </div>
<div style="text-align: justify;">
awal tahun 2002 kita kehilangan keluarga yaitu paklik kami tercinta (semoga diterima semua amal ibadah beliau), saya, ibu dan adik yang masih kecil mendapat kabar itu jam 23.00, di rumah ada 2 motor, yang satu motor jepang tahun 2001 yang satu si vespa. tanpa pikir panjang kami segera bergegas untuk berangkat ke tempat keluarga. jam 00.00 kita siap berangkat...ibu bingung mau naik jepang atau si Tua?? akhirnya saya milih naik si vespa, karena dari segi keamanan jauh lebih baik n tidak menghawatirkan....</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
VESPA q TERCINTA SUSAH SENANG KITA SELALU BERSAMA....hehehehe<br />
masih banyak lagi sejarah yang kita lalui bersama the scooter tua <br />
<br />
<br /></div>
<span style="font-size: 100%;"><span style="font-family: arial;"></span></span>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1224863214718340777.post-12007342593974038572010-02-04T09:31:00.000+07:002010-02-04T09:40:06.660+07:00vespa tak lekang termakan zaman<a href="http://3.bp.blogspot.com/_Mk8-32p94q0/S2ozXrxYn3I/AAAAAAAAABA/hkGOOZS0o-I/s1600-h/Image(080).jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5434212382355791730" style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; WIDTH: 240px; CURSOR: hand; HEIGHT: 320px; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://3.bp.blogspot.com/_Mk8-32p94q0/S2ozXrxYn3I/AAAAAAAAABA/hkGOOZS0o-I/s320/Image(080).jpg" border="0" /></a><br /><div><a href="http://1.bp.blogspot.com/_Mk8-32p94q0/S2oygsAGyiI/AAAAAAAAAA4/kt6vcKTRpAs/s1600-h/Image(116).jpg"></a><br /><br /><div><a href="http://4.bp.blogspot.com/_Mk8-32p94q0/S2ox6hANbVI/AAAAAAAAAAw/7iQHpPhGqsg/s1600-h/Image(079).jpg"></a>tua-tua keladi makin tua makin <em>nggilani....</em></div><div> </div></div>Motivasi Menuntut Ilmuhttp://www.blogger.com/profile/00779665432604873682noreply@blogger.com0