Minggu, 16 Oktober 2011


Beberapa hari yang lalu seperti biasa setiap pagi saya mengantar istri ke sekolah untuk menyumbangkan ilmunya demi kemajuan anak-anak penerus bangsa. Kami berangkat pagi dengan mengendarai sepeda motor, kebetulan kami sama-sama menjadi pendamping anak untuk belajar di salah satu sekolah. Istri yang mengenakan rok agak lebar, begitulah seragam di sekolah tempat dia mengajar. Semua berjalan seperti biasa tidak ada yang istimewa dan tidak hal baru yang dapat kami pelajari waktu itu. Tibalah kami di salah satu bangjo di kota. Kami dikejutkan dengan suara pengendara motor yang berada di samping kami, "maaf mas, hati-hati rok nya mbake terjulur, hati hati kalau masuk ke dalam gir/rantai". Kemudian kami menengok ke samping dan kami melihat seorang pemuda yang sama sekali tidak kami kenal. "oo iya, terima kasih mas", jawab saya.
Sepanjang jalan kami membicarakan pemuda tadi, kami berbicara tentang kepekaan sosial yang ia miliki. Sekarang kita sudah jarang menjumpai orang yang mempunyai kepekaan sosial seperti itu. Kepedulian terhadap sesama tidaklah muncul begitu saja melainkan butuh latihan dan pembiasaan agar bisa dan terbiasa untuk memiliki kepedulian terhadap sesama. Ada sebuah kata mutiara dari seorang motivator "BISA KARENA BIASA, BIASA KARENA PEMBIASAAN" agar kita mempunyai kepekaan dan kepedulian terhadap sesama memang harus ada pembiasaan (melatih diri), agar nantinya kita terbiasa peduli dengan sesama dan kepedulian itu menjadi salah satu kaarakter untuk kita.
Kami mempunyai mimpi untuk mendidik anak kami agar memiliki karakter positif dalam kehidupanya. Karena, nampak sekali kemerosotan tingkah laku dan akhlak anak di zaman sekarang ini dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa sekolah yang sudah memulai menitik beratkan pembentukan karakter dan akhlak anak dalam kurikulumnya dengan berbagai macam program yang ditawarkan. Namun sayangnya hal tersebut tidak dilakukan dengan baik ketika anak-anak sudah berada dilingkungan sekolah.
Pada sebuah seminar tentang anak, saya sempat menanyakan kenapa anak zaman sekarang lebih nurut dan patuh sama bapak dan ibu gurunya dari pada kepada orang tua??. Jawaban pemateri karena aturan di sekolah tidak sama dengan di rumah, dalam artian di sekolah memiliki aturan yang jelas dengan berbagai konsekwensi ketika melanggar aturan tersebut. Sebagai contoh yang sudah kami terapkan di kelas kami, ketika anak tidak berjalan menunduk di depan orang yang lebih tua maka ia harus mengulanginya lagi dengan menundukkan badan. dan guru lah yang menjadi pengawas mereka. Namun sayangnya dirumah sering kali orang tua kurang memperhatikan hal tersebut. Jadi pembiasaan untuk anak masih kurang, tidak sebatas di sekolah saja namun harus juga dilakukan di rumah...
SEMOGA KITA MAMPU MENDIDIK ANAK KITA MENJADI ANAK YANG SHOLIH DAN SHOLIHAH DAN MENJADI ASET BERHARGA KITA DUNIA AKHIRAT...Amiiinnn

0 komentar:

Posting Komentar