Kamis, 21 Juli 2011


Pasangan yang telah menikah tentunya mengharapkan kedatangan buah hati sebagai tanda cinta mereka. Tetapi hal ini berkebalikan dengan orang yang belum menikah tapi sudah mengandung seorang baby, pastinya rasa malu akan merasuki jiwanya dengan catatan ia masih punya rasa malu. Alhamdulillah setelah kurang lebih 18 bulan saya menikah akhirnya Alloh mengijinkan istri saya untuk mengandung benih cinta kami berdua. Walaupun pada kandungan pertama tersebut mengalami keguguran. Untuk kedua kalinya kami dianugerahi amanah oleh Alloh, istri telah hamil 17 minggu.

Suatu hari senin tertanggal 27 di bulan Juni tahun 2011, saya antar istri untuk cek di dokter kandungan. Kami merasa perlu sering cek ke dokter spesialis untuk mengetahui keadaan janin dalam perut istri saya. Entah kenapa ketika sampai di rumah sakit kami merasa dag dig dug. Ada kecemasan yang mendalam dalam diri kami karena teringat akan kejadian beberapa bulan yang lalu dimana kami harus kehilangan janin yang terkandungan oleh istri. Tibalah nama istri saya dipanggil, kami masuk ke ruang praktek si dokter. Istri di periksa dan di USG oleh si dokter, nampak dalam monitor USG ada gerakan sedikit dan masih samar. Alhamdulillah ternyata itu adalah janin yang dikandung dalam perut istri saya dan dalam keadaan sehat. Ditujnjukan oleh dokter bagian organnya mulai dari kepala, kedua kaki dan tangannya. Dokter tesebut mengatakan bahwa keadaan janin tersebut sehat dan tidak ada gangguan sedikitpun. Dokter kemudian memperlihatkan detal jantung si janin, yang lebih membuat bahagia dan terharu adalah saat detak jantung tersebut diperdengarkan lewat semacam mic. Sehingga kami mampu mendengar dengan jelas suara detak jantung janin.

Perkembangan Jasmani dan Rohani

Untuk perkembangan secara jasmani kami mengupayakan makanan yang sehat dan makanan pendukung untuk kesehatan si janin baik berupa sayur, buah dan suplemen.Istri saya rutin meminum madu, sari kurma dan susu untuk menambah asupan gizi janin yang dikandung. Namun ada yang lebih penting dan mungkin banyak yang melupakan tentang kebutuhab psikis/rohani si janin. Pada dasarnya kalau boleh saya katakan pendidikan manusia pertama kali adalah ketika kita berada di dalam kandungan ibu. Apa yang ibu rasakan mendapatkan respon dari janin. Ketika ibu marah janin juga dapat meresponnya, disaat gembira janin pun mampu untuk merasakannya.

Kami mencoba untuk menjaga janin dalam kandungan istri, baik fisik maupun psikisnya sejak dalam kandungan. Dari beberapa hal yang pernah kami temukan baik melalui buku maupun nasehat orang tua dan teman-teman kami. Kami menyimpulkan beberapa hal yang harus kami lakukan dan kami cegah selama kehamilan antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Bersikaplah Sabar Dan Tidak Mudah Marah.

Orang yang sedang hamil biasanya mempunyai perasaan yang cukup sensitive. Mungkin itu pengakuan dari ibu-ibu yang pernah hamil atau sedang hamil. Dilihat dari kesehatan orang yang sedang marah mengeluarkan energi yang cukup besar. Kita pasti sering mendapatkan nasehat untuk bersabar dalam menghadapi segala sesuatu, namun harus kita akui dalam keadaan tertentu kata sabar tersebut memang sulit untuk dilakukan. Ingatlah satu buah perkataan Alloh sesungguhnya Alloh bersama orang yang sabar. Ketika kita tidak mampu untuk bersabar yang muncul adalah amarah yang tak terkendali. Antara bersabar dan menahan marah memang memiliki bobot yang sama berat dalam melaksanakannya. Sampai ada sebuah hadits yang mengatakan “janganlah marah dan bagimu surga”. Dalam keluarga idealnya harus ada yang saling melengkapi. Ketika suami atau istri sedang marah maka pasangannya harus berusaha untuk menenangkannya.

  1. Berdzikir Kepada Alloh

mengingat selalu kepada Alloh merupakan langkah untuk mendidik anak kita yang masih ada dalam kandungan si ibu. Ketika anak sudah berusia sekitar 5 bulan maka anak sudah dapat merasakan apa yang ibu lakukan dan perasaan dari orang tuanya. Selain kita mendapatkan pahala dari memperbanyak dzikir, anak yang masih dalam kandungan juga akan mendapatkan pendidikan pertamanya tentang berdzikir kepada Alloh.

  1. Melakukan Ibadah Sunah Dan Sholat Lail

ibadah sunah merupakan ibadah penunjang untuk kita selain ibadah yang fardlu/wajib. Dikarenakan kita tidak tau apakah ibadah kita diterima oleh Alloh maka perlu kita menambah dengan amalan-amalan sunah. Seperti sholat malam yang secara medis ternyata juga menyehatkan untuk ibu yang sedang hamil. Pada dasarnya gerakan sholat hamper mirip dengan gerakan senam yang menyehatkan badan kita. Tidak hanya itu saja bahwa rosululloh saw mengabarkan bahwa sepertiga malam merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdo’a dan memohon ampun kepada Alloh.

  1. Membaca Al-Qur’an

Jika kita membaca Al-Qur’an akan mendapatkan 10 kebaikan dalam setiap hurufnya. Dan alif laam mimm bukanlah satu huruf melainkan Alif 1 huruf, Laam 1 huruf dan Mim 1 huruf jadi alif laam miim akan memberi kita sepuluh kebaikan. Sekarang secara matematik kita tinggal mengalikan berapa banyak huruf yang mampu kit abaca dalam satu kesempatan membaca Al-Qur’an.

Apa dampak terhadap janin yang terkandung di perut ibu? Selain kita mendapatkan pahala dari membaca Al-Qur’an, janin yang sudah mendengarkan akan mampu merespon kalimat dan kata-kata dari Al Qur’an yang merupakan kalam Alloh. Biarkan mereka merespon dengan positif apa yang kit abaca dan perdengarkan kepada mereka.

  1. Banyak Bersodakoh

bersedekah untuk membersihkan harta yang kita makan dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Anak diciptakan dari sari pati tanah dari kedua orang tuanya. Jadi kita perlu membersihkan harta kita, karena apa yang kita makan secara tidak langsung akan berdampak kepada janin yang terkandung. Jika benda haram sudah memasuki tubuh kita maka akan terjadi dampak negative yang sangat banyak kepada diri kita dan keluarga kita. Diantaranya do’a yang kita panjatkan kepada Alloh tidak akan terkabulkan, pembentukan akhlak yang sulit, tingkah laku anak yang melenceng dari keislaman.

  1. Uswah Khasanah

Kita lebih mudah menirukan apa yang kita lihat dari pada apa yang kita dengarkan. Selain anak dalam kandungan kita perdengarkan kalimat thoyibah, kita juga harus menjaga akhlak kita baik bapak maupun ibu yang sedang mengandung. Karena bisa jadi mereka mecontoh apa yang sering kita lakukan dalam bergaul dan bermuamalah dengan orang lain. Anak kita diciptakan dalam keadaan suci, namun orang tua dan lingkungan sekitar yang memberikan lukisan dalam hidup mereka. Berilah contoh yang baik kepada mereka dengan cara berbuat dengan amal sholih yang dapat “nyetrum” ke janin yang ada dalam kandungan.

Kita hanya berusaha berbuat terbaik untuk generasi yang masih berupa janin. Kita berusaha memberikan terbaik baik secaara fisik maupun psikisnya. Pesan orang tua yang selalu kami ingat “Ketika Hamil Apa Yang Dilakukan Orang Tuanya Akan Tercermin Dalam Tingkah Laku Anaknya”. Pesan itu yang selalu kami ingat, maka kami berusaha menjaga tingkah laku kami demi investasi dunia akhirat yang sangat menjanjikan. Ada sebuah perkataan motivator “Anak Adalah Investasi Terbesar Untuk Dunia Akhirat”. Mari kita berinvestasi yang pasti hasilnya….!!!!!


0 komentar:

Posting Komentar